Kyai Kampung, Fatwa Ansor tentang Sahnya Pemimpin Non Muslim: “Yang Waras Nggak Usah Ikut-ikutan Ansor, Lah!”

Nusantarakini.com, Jakarta

Tidak hanya pesantren Al-Anwar yang jengkel dengan sikap Ansor. Rupanya seorang kyai kampung di Cibitung juga punya perasaan yang sama.

Saat ditanya bagaimana harusnya umat menyikapi pendapat Ansor tersebut, dengan nada santai dia menjawab, kalau waras, nggak usah ikut sesat.

“Lho maksud waras ini gimana, Kyai?” kejar NK.

“Lho, agama itu kan pada dasarnya berlaku bagi orang yang waras. Orang yang berakal sehat. La dina liman laa aqla lahu, kan gitu. Sekarang sampean cermati saja, fatwa Ansor itu waras apa, nggak? Bagi saya nggak waras. Karena nggak waras, tak perlu diikuti. Gitu aja kok repot,” jawabnya sambil terkekeh-kekeh.

“Masalahnya Ansor mengumumkan pendapat mereka itu ditimpali oleh logika agama, Pak Yai?”

“Memangnya kalau perkataan orang nggak waras terdengar apa harus diikukuti? Mikir, dong,” tukasnya.

“Jadi itu gimana, Kyai?”

“Gini, lho. Beragama itu bukan untuk menyenangkan hati manusia. Tetapi supaya Allah ridla. Lha kalau akibatnya kita beragama hati manusia-manusia di sekitar kita nggak suka, nggak ada urusan. Apalagi motifnya untuk menyenangkan hati orang fasik. Walah-walah…itu udah nggak ketulungan,” ujarnya.

“Pesan kyai ke ummat, apa, nih?”

“Dalam suasana politik yang kerap memanfaatkan agama seperti sekarang ini, umat jangan mau diadu domba dan dipecah belah. Ansor juga jangan menyediakan diri sebagai alat politik pecah belah terhadap internal umat. Kita ini sambungan spritualnya ke Rasul. Jadi mau Ansor mau bukan, semuanya umat Muhammad. Yang bukan umat Muhammad adalah orang-orang Musyrik dan pendurhaka Allah. Mosok kita diadu sama orang durhaka dan musyrik, mau aja. Apa kata dunia? Itu aja pesan saya.”

Wawancara singkat tersebut pun diakhiri makan bakso yang lewat di beranda Mushola. Kyai Kampung yang suka bersarung kuning merek Gajah Duduk itu pun membayari dua mangkuk bakso. (sdg)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *