Nasional

Jenderal Narkoba dari Myanmar Ini Yang Membuat Myanmar Mirip Indonesia

Nusantarakini.com, Jakarta

Myanmar dikenal bukan hanya karena Tragedi Rohingya. Tapi juga tentang segitiga emas Narkoba. Di Myanmar, di negara bagian Shan yang kini tengah bergolak, merupakan sumber produksi dan distribusi narkoba ke seluruh dunia.

Myanmar memiliki kemiripan dengan Indonesia dari segi dominasi ekonomi etnik Cina. Bahkan Jenderal Newin diktator sekelas dan sezaman Soeharto itu, rupanya berasal dari Cina.

Nah yang unik adalah Khun Sa. Khun Sa adalah seorang panglima militer di Burma. Dia terkenal dengan sebutan Jendral Candu karena sebagai penyelundup candu di kawasan Segitiga Emas.

Nama aslinya Chang Chi Fu, tetapi ia lebih populer dipanggil Khun Sa atau Pangeran Kemakmuran. Ayahnya bernama Lao Chang atau Khun Sam. Lao berasal dari Yunnan, Cina Selatan. Saat muda dia adalah anggota tentara nasionalis Cina, Kuomintang yang lari ke Myanmar saat Jenderal Kuomintang, Chiang Kai Shek, dihalau pasukan komunis Cina Mao Tse-Tung, di akhir perang dunia kedua. Saat tinggal di Negara Bagian Shan, Myanmar, Lao menikah dengan ibunya, Kam. Kam berasal dari etnis mayoritas Shan di Myanmar-Thailand-Laos.

Khun Sa lahir di Kota Loi Mo, Negara Bagian Shan pada Februari 1933. Ia menikah dengan orang Thailand, Khe Yoon. Khun Sa bisa menikah dengan Khe Yoon karena tahun 1976 ia menjadi warganegara Thailand dengan nama, Chang Chantrakul. Khun Sa mendapat gelar sarjana di salah satu perguruan di Tong Khi, ibukota Negara Bagian Shan.

Pada masa mudanya ia dilatih pasukan Kuomintang. Pasukan ini lari dari Yunnan, Cina Selatan, ke perbatasan Myanmar-Thailand di Negara Bagian Shan. Tahun 1963 ia bergabung dengan milisi lokal yang setia pada Jenderal Myanmar, Ne Win. Milisi lokal ini bernama Kwe Ka Ye (KKY). Milisi dibentuk untuk memerangi pemberontak komunis di Negara Bagian Shan. Sejak bergabung dengan KKY inilah Khun Sa mulai berdagang candu. Saat KKY di bawah kendalinya, Khun Sa mulai merangkak menjadi sang jenderal candu.

Karena kegiatan ilegalnya, Khun Sa ditangkap pemerintah Myanmar di Tong Khi tahun 1966. Ia dipenjara selama tujuh tahun di sana. Tetapi baru tiga tahun dipenjara, temannya di KKY, Chang Chien Xu alias Fa Lun,menyandera dua dokter Uni Soviet yang bekerja di ibukota Shan, Tongee. Khun Sa pun dibebaskan dan ditukar dengan kedua dokter. Setelah memiliki 800 milisi, Khun Sa berhenti bekerja sama dengan pemerintah Myanmar dan mengendalikan perdagangan candu di Negara Bagian Shan dan Negara Bagian Wa.

Tahun 1976 Khun Sa kembali menyelundupkan candu dan mulai bermarkas di Desa Ban Hin Taek. Ia mengganti nama kelompoknya menjadi Angkatan Darat Negara Bagian Shan (Shan State Army/SSA). Pasukannya dipersenjatai senapan M-16 dan AK 47. Dengan alasan memperjuangkan otonomi Shan melawan Myanmar, Khun Sa menjadi sang jenderal candu. Pada Oktober 1981, atas desakan Drug Enforcement Agency AS, 39 orang tentara Thailand dan gerilyawan Myanmar berusaha membunuh Khun Sa, tetapi gagal. Meski demikian, pada Januari 1982 tentara dan polisi perbatasan Thailand berhasil menghalau Khun Sa dan pasukannya dari markasnya di Ban Hin Taek.

Tahun 1985, Khun Sa bergabung dengan pasukan Moh Heng. Aliansi pasukan ini akhirnya di bawah kendalinya. Mereka menguasai Mae Hong Son di perbatasan Thailand-Myanmar. Tahun 1989 Khun Sa dituduh pengadilan New York, AS, mengimpor 1000 ton heroin. Khun Sa lalu mengancam AS agar membeli seluruh produk candunya, atau ia akan membuangnya ke pasar gelap internasional. AS membalasnya dengan iming-iming uang dua juta dollar AS pada mereka yang bisa menangkap Khun Sa. Karena khawatir, Khun Sa menyerahkan diri pada pemerintah Myanmar bulan Januari 1996. Setelah menyerahkan diri, pemerintah Myanmar tak pernah menyerahkan Khun Sa pada AS.

Khun Sa menghabiskan sisa hidupnya di Yangoon (dulu Rangoon). Ia menanamkan modalnya di Yangoon, Mandalay, dan Taunggyi. Khun Sa meninggal pada tanggal 26 Oktober 2007 di Yangoon pada usia 73 dan dimakamkan di Pemakaman Yeway, North Okkalapa, Yangoon. Diolah dari Wikipedia (sed)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terpopuler

To Top