Nasional

INDONESIA: Negeri Yang Dilumpuhkan Oleh Bangsanya Sendiri

Nusantarakini.com, Jakarta – Indonesia adalah negeri yang paradox sekaligus menyedihkan. Ekonominya dikuasai oleh golongan tertentu yang bersekutu dengan elit-elit pemerintahan. Sedangkan bumi puteranya bagaikan anak ayam mati kelaparan di lumbung padi.

Untuk memiliki mobil dan motor saja sebagai kendaraan yang paling banyak digunakan, harus bergantung pada Jepang dan negara-negara lain. Itu bukan karena bumi puteranya tidak mampu menciptakan teknologi, tapi semata-mata karena konglomerat dan elitnya yang bersekongkol untuk mengekalkan status quo.

Produk-produk pertaniannya lebih banyak dalam bentuk bahan baku. Sedangkan produk olahan diserahkan kepada asing, sehingga mulai dari garam, kedele, beras hingga tempe pun diimpor dari asing. Aneh bin ajaib, seolah Indonesia gunung sahara.

Bukan aneh. Ini karena ada banyak penjahat yang mengambil keuntungan dari kartel, menjerumuskan Indonesia menjadi importir untuk keuntungan diri dan kelompoknya sendiri. Dan itu tanpa penindakan sama sekali.

Negaranya terus membukukan hutang-hutang pada asing yang terus menggunung. Belum puas ke Barat, sekarang berhutang ke China.

Persenjataan militernya hanya untuk sekedarnya saja yang tidak membuat gentar negara asing.

Sistem pendidikannya setiap ganti menteri pendidikan, berganti pula sistemnya, sehingga kacaulah isi otak anak didiknya. Anak didik bagaikan kelinci percobaan kurikulum-kurikulum suka-sukanya birokrat. Sudah biayanya mahal, mutunya tak dapat bersaing.

Birokrasinya gemuk bagaikan parasit rakus menghisap keuangan negara. Tingkat ketimpangan ekonomi penduduknya tak tertahankan. Sedangkan elit-elit politiknya sibuk memperkaya diri.

Semua tampak dalam design membuat bangsa ini melumpuhkan dirinya sendiri.

Tingkat konflik horizontal sangat tinggi. Dan uniknya dirawat sedemikian rupa oleh aparatnya untuk tujuan bisnis dan politik. Riset-riset ilmiah tidak mendapatkan apresiasi yang wajar. Nyaris tidak ada yang dapat diharapkan bagi negeri tropis ini sekiranya ada serangan mendadak besar-besaran dari asing seperti China untuk invasi.

Bahkan banyak sekali kolaborator-kolaborator asing di dalam negeri yang bekerja untuk kepentingan asing, baik secara tertutup maupun terang-terangan.

Adapun Islam sebagai agama yang paling kuat potensinya untuk mempertahankan negeri yang kaya raya ini, tak henti-hentinya untuk dirongrong dan dipecah-belah supaya lumpuh sebagai basis pertahanan semesta.

Maka sempurnalah negeri khatulistiwa rebutan asing ini sebagai negeri yang melumpuhkan dirinya sendiri. (sed)

 

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terpopuler

To Top