Internasional

Begini Cara Kerja Senjata Biologi dengan Target Khusus Orang Arab

Nusantarakini.com, Jakarta – Dewasa ini, ada yang disebut senjata biologi. Senjata ini dirancang mematikan musuh tanpa harus pang pung pang pake bising telinga. Cukup disemprotkan atau dengan cara tertentu, maka musuh musnah secara massal dengan rekayasa biologis.

Salah satu senjata biologi paling unik, yaitu senjata negara Yahudi yang dirancang khusus hanya menargetkan orang Arab. Artinya, senjata biologi dengan rekayasa bakteri atau virus bisa spesifik menyasar target tertentu.

Seperti dilaporkan The Sunday Times, proyek yang dikerjakan di sebuah institut biologi di Nes Tziyona itu sebenarnya direncanakan untuk menghadapi Irak, yang dicurigai tetap ngotot—meski diawasi PBB—membangun pabrik senjata biologi dan kimia. Senjata itu dikawatirkan akan ditempelkan ke rudal Scud, yang pada waktu Perang Teluk dibidikkan ke Israel.

Para ilmuwan Israel terpaksa bekerja keras untuk membuat ethno-bomb. Mula-mula diidentifikasi gen pembeda milik orang Arab yang tidak dipunyai etnis Yahudi. Setelah itu, barulah dilakukan rekayasa genetis virus atau bakteri bagi mereka. Pada dasarnya, virus atau bakteri bila menginvasi tubuh bisa menggantikan materi genetis—DNA (asam deoksiribonukleat)—sel manusia. Yang dilakukan para ilmuwan Israel adalah rekayasa genetis untuk membuat mikroorganisme mematikan yang hanya akan menyerang DNApembeda milik orang Arab.

Membuat senjata khusus untuk orang Arab sebenarnya cukup sulit mengingat Arab dan Yahudi masih dalam rumpun yang sama, Semit. Tapi kesulitan ini dapat dipecahkan. Para peneliti Yahudi bahkan berhasil menemukan karakteristik partikel genetis pada komunitas tertentu Arab, terutama orang Irak. Nantinya, senjata yang dihasilkan akan menebarkan penyakit setelah mikoorganisme disemprotkan ke udara. Bisa pula moncong senjata diarahkan ke sumber air.

Menurut beberapa ahli, walaupun konsep untuk membuat senjata yang ditargetkan kepada etnis tertentu memang sangat mungkin dilakukan, aspek praktis yang ditimbulkan dari penciptaan senjata itu pasti sangat luar biasa. “Dengan senjata yang ditujukan kepada etnis tertentu, Anda bahkan dapat menyerang grup-grup dalam sebuah populasi. Sejarah konflik yang ada faktor etnisnya memang menunjukkan kepada kami betapa senjata ini amat berbahaya,” kata Dr. Vivienne Nathanson, yang mengorganisasi riset.

Hal ini harusnya menjadi pelajaran bagi umat Islam supaya tidak ketinggalan dalam hal menguasai suatu persenjataan untuk mempertahankan diri. Sebab senjata biologi tampaknya tidak terlalu mustahil untuk dijangkau umat Islam, mengingat banyaknya ilmuwan bioteknologi yang dimilikinya. Penguasaan bioteknologi akan menimbulkan kepercayaan diri umat Islam dalam menjamin keselamatan mereka. (saf)

 

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terpopuler

To Top