Nasional

Keluhan Serbuan Warga China Diacuhkan Terus, Jokowi dan Luhut Lengser Saja

Nsantarakini.com, Jakarta – Sejak Jokowi mengambil pemerintahan Indonesia, keluhan rakyat akan meningkatnya serbuan warga China ke berbagai lokasi di Indonesia tidak ditanggapi serius oleh rezim.

Di berbagai daerah, warga China seolah adu cepat dengan waktu mengokupasi setiap lokasi pabrik.

Di Kalimantan Selatan, sebuah pabrik semen yang dibangun secara berkongsi dengan pengusaha nasional, diisi oleh warga China sebagai pekerja dan operator. Pabrik itu sempat menolak pihak pemerintah dan tentara yang mencoba memeriksa.

Demikian juga di Sulawesi pada sebuah pabrik smelter. Sampai-sampai jalan-jalan diberi nama China.

Yang mengagetkan lagi, sebuah lokasi pertambangan terpencil di dalam hutan yang mempekerjakan orang-orang China, disidak oleh petugas. Di dalam hutan itu mereka mendirikan camp yang oleh Jawapos di sebut desa tiongkok.

Rupanya tidak hanya itu. Di gedung-gedung perkantoran di Jakarta, okupasi China juga makin menghawatirkan. Sebuah gedung ditemukan menerakan pada lifnya dengan aksara China. Alhasil, semakin kentallah penilaian publik, di zaman Jokowi ini, arus besar China ke Indonesia meningkat pesat.

Sumber daya alam yang berada dalam otoritas pemerintah dalam hal ini oleh Menteri Luhut Panjaitan, diragukan untuk diproteksi. Bahkan secara sesumbar Menteri Luhut mengobral 4000 pulau yang belum bernama kepada asing.

Melihat kecenderungan yang tidak lazim ini dan pelajaran berharga terhadap dari Srilanka dan beberapa negara Afrika yang terjerat utang China yang kemudian membuat negara-negara tersebut terjebak neo imperialisme China, pantas jika sudah mulai warga menyuarakan Jokowi dan Luhut lengser. (sfd)

 

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terpopuler

To Top