Nusantarakini.com, Jakarta – Akhir-akhir ini kata hoax makin populer saja sejak pemerintah gerah dengan isu-isu yang simpang-siur di hadapannya.
Supaya semua terkendali, diributinlah isu hoax. Kampanye perangi hoax diluncurkan. Tak tanggung-tanggung, Menkominfo Rudiantara ikut belepotan cat tangannya demi kampanye anti hoax. Tapi biar, urusan mereka itu.
Sebenarnya apa sih hoax itu? Menurut wikipedia, hoax adalah sebuah pemberitaan palsu untuk menipu atau mengakali pembaca/pendengarnya supaya mempercayai sesuatu, padahal sang pencipta berita palsu tersebut tahu bahwa berita tersebut tidak benar.
Misalnya, berita yang dikeluarkan Kompas, CNN Indonesia, Beritasatu, Kontan, dan lain-lain bahwa Jokowi Pemimpin Terbaik Asia versi Bloomberg. Padahal bloomberg tidak pernah mengangkat Jokowi pemimpin terbaik.
Cuman sekarang hoax ini sudah dipahami secara keliru oleh banyak orang. Ada artikel mengkritik, dibilang hoax. Ada ulasan memuji, dibilang juga hoax. Ada tulisan yang dianggap menghina, itu pun dibilang hoax. Padahal yang tepat adalah flaming.
Flaming adalah tindakan provokasi, mengejek, ataupun penghinaan yang menyinggung user lainnya. Atau flaming bisa juga berarti memanas-manasi keadaan sehingga terjadi perdebatan. Jadi harus dibedakan mana flaming mana hoax.
Tapi dipikir-pikir, hoax itu perlu dan enak dibaca. Sebab seringkali hoax itu lucu dan menggemaskan. Tinggal kitanya saja, apakah cepat sensi atau santai aja, kali. (sed)