Nusantarakini.com, Jakarta – Hari-hari ini, warga dipusingkan dengan harga-harga yang menanjak naik. Kenaikan harga itu tidak hanya menimpa kebutuhan pangan sehari-hari, namun juga merembet pada STNK. Tampaknya pemerintah dalam rangka menutupi belanja negara, mengeksploitasi segala sumber pemasukan dari rakyat. Akibatnya rakyat terbebani.
Gejala pemerintah semacam itu, bagi Ibnu Khaldun merupakan indikasi suatu negara akan masuk pada fase keruntuhan. Negara bagaikan organisma. Lahir, tumbuh, dewasa, merosot, akhirnya runtuh.
Tanda-tanda runtuhnya suatu negara manakala hidup mewah di tengah-tengah pejabat menjadi habit dan untuk menopang hidup mewah itu dibebankan melalui eksploitasi pajak terhadap rakyat.
Sekarang ini, eksploitasi pajak bukan mengendor, malahan menjadi-jadi. Sedangkan gaya hidup mewah tidak bisa dihentikan.
Dari sudut pandang Intelektual Ibnu Khaldun, tanda-tanda Indonesia hari ini tengah masuk ke dalam fase menuju keruntuhan, semakin nyata. Alasannya sebagai berikut:
“Jika kekuatan manusia, sifat-sifatnya serta agamanya telah rusak, kemanusiaannya juga akan rusak, akhirnya ia akan berubah menjadi seperti hewan.” – Ibnu Khaldun
“Tindakan amoral, pelanggaran hukum dan penipuan, demi tujuan mencari nafkah meningkat di kalangan mereka. Jiwa manusia dikerahkan untuk berfikir dan mengkaji cara-cara mencari nafkah, dan menggunakan segala bentuk penipuan untuk tujuan tersebut. Masyarakat lebih suka berbohong, berjudi, menipu, menggelapkan, mencuri, melanggar sumpah dan memakan riba”. -Ibnu Khaldun
Menurut Ibn Khaldun, faktor-faktor penyebab runtuhnya sebuah peradaban lebih bersifat internal daripada eksternal. Suatu peradaban dapat runtuh karena timbulnya materialisme, yaitu kegemaran penguasa dan masyarakat menerapkan gaya hidup malas yang disertai sikap bermewah-mewah. Sikap ini tidak hanya negatif tapi juga mendorong tindak korupsi dan dekadensi moral. Dalam perabadan yang telah hancur, masyarakat hanya memfokuskan pada pencarian kekayaan yang secepat-cepatnya dengan cara-cara yang tidak benar. Sikap malas masyarakat yang telah di warnai oleh materialisme pada akhirnya mendorong orang mencari harta tanpa berusaha.
Mehdi, Soltanzadeh dalam presentasinya “Factor Affecting a Society Life Span, According to Ibn Khaldun” menyimpulkan faktor-faktor jatuhnya Peradaban menurut Ibn Khaldun :
1. Rusaknya moralitas penguasa
2. Penindasan penguasa dan ketidak adilan
3. Despotisme atau kezaliman
4. Orientasi kemewahan masyarakat
5. Egoisme
6. Opportunisme
7. Penarikan pajak secara berlebihan
8. Keikutsertaan penguasa dalam kegiatan ekonomi rakyat
9. Rendahnya komitmen masyarakat terhadap agama
10. Penggunaan pena dan pedang secara tidak tepat
“Tindakan-tindakan amoral di atas menunjukkan hilangnya keadilan di masyarakat yang akibatnya merembes kepada elit penguasa dan sistem politik. Kerusakan moral dan penguasa dan sistem politik mengakibatkan berpindahnya Sumber Daya Manusia (SDM) ke negara lain (braindrain) dan berkurangnya pekerja terampil karena mekanisme rekrutmen yang terganggu. Semua itu bermuara pada turunnya produktivitas pekerja dan di sisi lain menurunnya sistem pengembangan ilmu pengetahuan dan ketrampilan” – Ibnu Khaldun. (sed)