Nasional

Ma’rifat Dulu, Shalat Khusyu’ Kemudian

Nusantarakini.com, Jakarta – Suatu hari, berkatalah murid kepada gurunya, "Ajarkan bagiku tentang sholat?"

Guru terdiam. Dia sendiri tidak tahu lebih jauh tentang sholat kecuali syarat, rukun dan waktu-waktu pelaksanaannya. Padahal dia tahu yang dimaksud murid bukan itu. Tapi tentang sholat yang sempurna dan layak didiperkenankan dan diterima oleh Allah, Sang Maha.

Apakah ada sholat yang tidak diterima dan tidak diberkenan bagi Allah? Tentu.

Ibarat seorang pengunjung yang hendak bertamu, meskipun syarat dan etiket bertama telah dijalankan sebagaimana mestinya, tidak berarti akan diterima oleh yang ditamui. Apalagi yang bertamu tidak dikenal atau dikenal jelek perangai pula oleh yang ditamui, maka bagaimana ia akan menerimanya.

Jadi, mengenal dan mempercayai yang ditamui adalah syarat untuk bertamu menjadi lancar dan diperkenankan. Lalu kalau tidak mengenal yang ditamui tapi sekonyong-konyong masuk bertamu, ditambah pula tidak tahu mau urusan dan tujuan apa untuk bertamu padanya, maka bertamu macam apa itu namanya? Adakah harapan pertamuan akan diperkenankan?

Kalau tidak kenal Allah sedikit saja, ditambah tidak tahu urusan apa dan tujuan apa mengerjakan sholat padanya, hanya sekedar melepaskan kewajiban semata karena tidak enak di hadapan manusia, maka sholat macam apa itu gerangan? Diterimakah sholat macam itu?

Jadi, adalah lebih baik terlebih dahulu memahami ma’rifat (pengenalan) kepada Allah, baru setelah itu mendirikan shalat (perhubungan) menjadi lebih baik. Bagaimana kita mau menegakkan perhubungan kepada Allah sementara kita tidak mengenal Allah. (sed)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terpopuler

To Top