Nusantarakini.com, Jakarta-
SIAPA SIH YANG RASIS
by Zeng Wei Jian
Jumat, 23 Desember 2016, Lieus Sungkharisma ngajak dinner di Suncity. Dia bilang, seorang pemudi Tionghoa bernama Agnes Tan ingin ngobrol, tuker pikiran dengan saya. Setahu saya, Agnes pernah mengajak orang-orang Tionghoa untuk tidak mendukung Ahok. Baginya, Ahok minim prestasi.
Sepanjang jalan, dari Gondrong Petir menuju Suncity, jalan-jalan protokol macet. Ahok bikin Jakarta tambah macet dan semakin rentan banjir.
Seorang teman bernama Aciap pernah cerita ke saya, sekarang daerah rumahnya di Green Garden selalu banjir bila diguyur hujan. Setahun ini sudah 7x banjir. Dahulu, banjir datang tiap 5 tahun.
Ahok ngapain aja selama ini. Anggaran DKI sekitar 70 Triliun setahun. Terserap hanya 30%. Tadi, sepanjang jalan (macet), saya menerawang, akan seperti apa bila seseorang yang baik dan cerdas mengelola Jakarta dengan budget 70 Triliun. Itu dana besar sekali. Saya bayangkan, Jakarta akan jauh lebih indah, modern, bersih, hi-tech, berbudaya, harmonis dan beradab.
Saya heran, Ahok ngapain aja selama ini. Dia ngga bikin satu pun koridor busway. Moda transportasi ini peninggalan Foke dan Yos.
Nyata, Ahok minim prestasi. Agnes benar. Tapi aneh, banyak prohok masih mendukung Ahok, yang notabenenya berstatus terdakwa penista agama. Sekali pun persidangan kasus penistaan agama ini sudah berjalan, namun Ahok tetep ngotot nyagub. Dia juga punya catatan 5 skandal korupsi.
Tidak heran bila ada orang memberi frase: “minim prestasi, ambisi maksimal” kepada Ahok.
Dukungan Ahoker kepada Ahok pastilah bersifat emosional. Saiful Mujani pernah bikin survei yang nyatakan 95% Kristen dan 70% Tionghoa mendukung Ahok. Bila prestasi Ahok nyata minus, maka alasan Ahoker pro Ahok mestinya disebabkan faktor kesamaan latar-belakang agama dan rasial. Jika sudah begini, sebenarnya siapa sih yang rasis? (*mc)
THE END