Nusantarakini.com. Andrey Karlov, duta besar Rusia untuk Turki yang bertugas sejak Juli 2013, telah terbunuh oleh sebuah serangan orang bersenjata.
Kantor berita Rusia mengatakan Andrey Karlov meninggal di tempat setelah tubuhnya diterjang beberapa kali peluru senjata tajam. Aksi penembakan ini terjadi saat Andrey Karlov sedang menghadiri sebuah pembukaan acara pameran seni di Ankara, ibukota Turki, 19 Desember 2016 kemarin.
Siapakah Andrey Karlov?
Lahir di Moscow tahun 1954, Karlov Andrey Gennadyevich kuliah di Moscow State Institut, jurusan diplomasi dan hubungan internasional.
Dia mengawali karirnya sebagai staf di kementrian urusan luar negeri di masa Uni Sovyet tahun 1976. Sepanjang karirnya dia telah menjabat berbagai posisi diplomat di kedutaan Rusia untuk Korea Utara.
Mengapa Andrey Karlov dibunuh?
Aksi penembakan ini terjadi beberapa hari setelah demonstrasi masyarakat Turki menentang keterlibatan Rusia di Syria. Walaupun Moskow dan Ankara saat ini sedang kerjasama melakukan evakuasi masyarakat sipil di Aleppo.
Aksi penembakan ini terjadi di Cagdas Sanatlar Merkezi, sebuah gedung pemeran seni di distrik Cankaya kota Ankara. Acara pembukaan pameran seni ini juga dihadiri duta besar dari beberapa negara lainnya.
Menurut sumber berita media lokal menyebutkan tubuh Andrey Karlov terkapar setelah diberondong dengan sembilan peluru. Disebutkan juga si penembak meneriakan “Allahu Akbar,” dan “Pembalasan Aleppo” saat melakukan aksinya. Diduga si penembak menggunakan bahasa Arab.
Diberitakan juga si penembak ahirnya tewas setelah polisi di sekitar lokasi menembaknya. Media lokal menyebutkan bahwa si penembak adalah seorang polisi yang ditugaskan untuk menjaga acara pameran seni tersebut.
Sumber: telegraph.co.uk