Nusantarakini.com, Jakarta –
Sejak Jokowi berkuasa, kebijakan pro China telah menimbulkan dampak yang besar bagi keseimbangan di dalam masyarakat. Di tengah tingginya angka pengangguran, pemerintah tetap menerapkan impor modal dan buruh China. Berbagai proyek di tanah air, dikerjakan langsung oleh buruh-buruh China.
Akibatnya ketidakpuasan di tengah-tengah masyarakat terhadap pemerintah semakin meningkat. Anehnya, pemerintah menganggap keluhan masyarakat bagaikan angin lalu.
Di saat yang sama, buruh-buruh impor daru China yang membanjiri berbagai daerah tidak sedikit menimbulkan konflik. Perkelahian dengan penduduk lokal kerap terjadi. Apalagi buruh China yang berbeda budaya dan agama, tidak memiliki kepekaan sosial.
Masalah lain dari soal impor besar-besaran buruh China ini juga menyerempet isu politik, yaitu bahwa banyak fakta ditemukan, orang-orang China yang mirip tentara, banyak berkeliaran di setiap daerah.
Seorang netizen menjumpai tentara China yang berlaku tidak sopan. Netizen lain sudah melayangkan surat terbuka agar TNI mencermati hal itu. Tetapi lagi-lagi tidak ditanggapi.
Apabila keluhan masyarakat yang berasal langsung dari fakta lapangan tersebut terus tidak dihiraukan pemerintah, bukan tidak mungkin kelak akan meledak menjadi konflik yang berbahaya.
Apakah memang pemerintah sengaja menimbulkan suasana tidak tenang di dalam masyarakat terkait dampak kebijakan pro China ini, tidak diketahui secara jelas.
Namun beberapa kelompok masyarakat sudah mulai mengorganisir diri untuk bertindak mensweeping imigran-imigran gelap, hal ini harusnya jadi perhatian pemerintah. (sed)
