Nusantarakini.com, Jakarta-
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei terhadap Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang dilakukan pada periode 31 Oktober-5 November 2016 tinggal 10,6 %. Trend dukungan Ahok faktanya terus mengalami penurunan. Terlihat Maret 2016 elektabilitasnya 59,3 %. Namun Juli 2016 49,1 %, Oktober 31,4 %, dan November 24,6 %. Ahok terus tersungkur dan potensial kian kehabisan pendukungnya hingga 5 % saja.
Fakta yang cukup mencengangkan juga terlihat dari basis massa partai pendukung Ahok sendiri. Menurut survey LSI, dukungan basis massa PDIP kepada Ahok yang sebelumnya 53,50 % turun menjadi 24,30 %. Sementara basis massa Partai NasDem dari 42,90 % menjadi 28,60 %. Golkar turun 6,80 %.
Hasil survey yang dirilis LSI tersebut membuktikan bahwa Opini Ahok yang selama ini dianggap tak bisa dikalahkan hanyalah “Mitos” yang diciptakan para pendukung, Media dan beking-beking Ahok.
Kasus yang terakhir, yakni “Tersangka Penistaan Agama” diyakini menjadi penyebab terbesar tersungkurnya elektabilitas Ahok, disamping Beberapa skandal yang membelit Ahok selama ini, seperti skandal RS. Sumber Waras, Lahan Cengkareng, Reklamasi, Penggusuran, dsb.
Terlepas dari apapun alasan dan penyebab tersungkurnya Ahok tersebut, elit-elit politik yang selama ini ngotot dukung Ahok, seperti Megawati (PDIP), Setyo Novanto (Golkar), Wiranto (Hanura) dan Surya Paloh (Nasdem) ternyata salah memprediksi dan ambil pilihan, elektabilitas Ahok hancur.
DR. Rizal Ramli (RR) yang dari awal sangat tidak setuju dengan gaya kepemimpinan Ahok yang Neo Fasis, anti Rakyat dan banyak skandal Keuangan tersebut justru sangat tepat memprediksi Ahok bakal tenggelam, misalnya pada bulan September 2017 RR mengatakan dibeberapa media Nasional “Mohon maaf Pak Ahok, anda on the way down”.
Persis seperti RR pernah memprediksi Donald Trump memenangi Pilpres AS dan TPP Gagal atau gagalnya target Program listrik 35.000 MW pemerintahan Jokowi.
Melihat perkembangan kedepan terkait nasib Ahok, dipastikan Ahok tidak mungkin lagi menaikkan elektabilitasnya kembali, pasalnya beberapa Kasus yang membelit Ahok sangat serius melukai hati rakyat/umat.
Bahkan alih-alih menaikkan elektabilitas dukungan terhadap Ahok, sangat mungkin yang terjadi justru sebaliknya, peta dukungan terhadap Ahok tinggal tersisa 5 %, yakni keluarga Ahok, ketua partai pendukung dan ketua relawan Ahok saja. (*mc)
Sumber: http://pawanginfo.blogspot.co.id/