Benarkah Sedang Dirancang Skenario Licik untuk Menumpas Umat Islam?

Nusantarakini.com, Jakarta – Tak banyak yang buka mulut tentang perangkap yang sedang disiapkan untuk menumpas umat Islam saat ini. Salah satunya, Kubil, demikian nama samarannya.

Dia mengatakan saat ini telah menyusup kepentingan besar untuk meninggikan tensi kemarahan umat Islam, serentak dengan mengeskalasi kemarahan umat Islam secara nasional dengan mengeksploitasi isu pelecehan Ahok terhadap ayat Al-Qur’an yang dipandang sakral dan peka oleh umat Islam.

Penyusup kepentingan besar ini sedang berusaha memainkan memanen madu hutan. Tahukah Anda apa itu tehnik memanen madu hutan?

Madu hutan sebelum dipanen, lebahnya disulut terlebih dahulu dengan api. Kemudian lebah-lebahnya berhamburan keluar dari sarang. Setelah lebahnya meninggalkan sarang, madunya diambil. Adapun lebah-lebahnya yang tidak sempat pergi menjauh, dibasmi dengan cara dibakar.

Menurut Kubil, tanda-tanda taktik membasmi umat Islam dengan teknik memanen muda hutan, bisa saja tengah dirancang rezim yang diam-diam anti Islam ini.

Sebagaimana diketahui pada 4 November 2016 mendatang akan ada rencana demo besar-besaran umat Islam yang diarahkan ke istana presiden. Bentrok berdarah sangat rentan terjadi. Bahkan bisa jadi akan dimanfaatkan oleh pihak anti Islam untuk membasmi sebagaimana peristiwa Tanjung Priok pada 1984 untuk menghabisi potensi oposisi umat Islan kepada rezim.

Seharusnya sasaran demo lebih strategis diarahkan ke DPR/MPR di Senayan. Dari sana lebih mudah untuk menekan pemerintah dengan memaksa DPR menjalankan fungsinya. Massa sejumlah puluhan ribu tentu akan dapat memaksa DPR untuk bersikap kepada Presiden.

Rezim Jokowi, menurut Kubil, merupakan buah persekutuan strategis antara China dan Amerika Serikat. Sebagaimana informasi yang dirilis oleh situs Wikileaks, yaitu sebuah kawat rahasia Kedubes Amerika Serikat di Beijing yang berisi pertemuan Kemlu China dan AS. Dalam kawat itu, disebutkan, China berencana untuk membuat umat Muslim Indonesia menjadi sekuler.

Notmisterjekyll melansir bahwa Wikileaks mengungkapkan dimana Cina bermaksud agar orang Islam yang jumlahnya 85% dari 240 juta penduduk Indonesia, menjadi orang-orang sekuler. Tujuannya, agar muslim di Indonesia tidak membahayakan kepentingan Cina. Padahal sekarang, Cina sudah hampir menguasai Indonesia.

WikiLeaks menulis, kawat rahasia dari Kedubes AS di Beijing itu tertanggal 5 Maret 2007 dengan kode referensi Beijing 1448. Saat itu, berlangsung pertemuan antara Wakil Menlu China Cui Tiankai dan Dirjen Urusan Asia, Kemlu China, Hu Zhengyue dengan pihak pejabat Kemlu AS, Eric John.

Dalam pertemuan itu, mereka membahas sejumlah negara ASEANU, khususnya Indonesia. Indonesia menjadi perhatian utama di antara negara lainnya. Eric John bertanya pada Hu, “Bagaimana pemerintah China melihat pemerintah Indonesia sekarang?”

“Beijing tidak terkesan dengan Presiden Indonesia pasca krisis ekonomi di akhir 1990-an. Tapi, Beijing terkesan dengan perkembangan yang ditunjukkan Presiden SBY yang berkuasa sejak 2004,” demikian kata Hu seperti dikutip WikiLeaks.

Menurut Hu, China memantau, ada peningkatan gesekan antar etnis dan agama di Indonesia. Pemerintah China pun ingin mendorong sekularisasi muslim di Indonesia. “Beijing ingin mempromosikan Islam sekuler di Indonesia,” kata Hu kepada John.

Bagaimanakah cara Beijing mensekulerkan Muslim Indonesia? Menurut Hu, hal itu dilakukan dengan mendorong hubungan muslim Indonesia dengan muslim Cina. Dengan demikian, muslim Indonesia bisa terpengaruh dengan sifat muslim Cina. Di China, muslimnya memang sekuler, karena pemerintah Cina yang komunis itu, sangatlah ketat terhadap para pemeluk agama, khususnya Islam.

Bahkan, Cina tidak segan-segan melakukan represi terhadap kaum muslimin, seperti yang terjadi di Propinsi Uighur.

Selain itu, dalam dokumen yang sepertinya sama, Wikileaks mengungkapkan, pemerintah China dan AS bersepakat menekan pengaruh TNI di Indonesia. Dengan mengurangi pengaruh militer, kepentingan ekonomi AS dan China bisa diamankan di Indonesia. (sed)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *