Negara Tanggung Ongkos Sosial yang Besar Hanya untuk Seorang Ahok

Nusantarakini.com, Jakarta-

Berulang kali Ahok mengatakan bunuh demonstran yang mendemonya. Bunuh dua juta orang yang membahayakan. Ia menyatakan hal ini  berkali- kali, dari tahun 2014, 2015 sampai 2016 (berita terlampir).

Ucapan Ahok tersebut dimuat media mainstream seperti Kompas, Detik, Republika dalam berbagai wawancaranya  sejak ia diangkat menjadi kepala daerah mengganti Jokowi.

Apakah media salah kutip? Tentu tidak. Ucapan ahok itu secara tegas dan jelas dimuat media yang dapat dipertanggungjawabkan melaksanakan tugas jurnalistiknya. Sering dinyatakan berulang-ulang dengan gaya yang sama, bahkan dalam wawancaranya di sebuah media Ahok mengacam akan menembak orang.

Lontaran keji dan bengis Ahok sejakan dengan kesembronoannya menafsirkan ayat Al Maidah 51 saat berkunjung dan bertemu warga di Kepulauan Seribu. Ucapannya terakhir inilah membuat ia ketempuh diprotes keras rakyat menuntutnya diproses  hukum.

Jika negara terus membiarkan Ahok, bukan mustahil kelak aparat terprovokasi ucapannya, menembaki dan membunuh rakyatnya sendiri. Pada akhirnya rakyat melakukan tindakan ‘anarkhis’ dipicu oleh prilaku ahok yang dipastikan selalu mengulang-ulangi perbuatannya, serta akbat kefrustasian mereka atas ketiadaan hukum di negeri ini.

Begitu besar biaya sosial yang harus ditanggung bangsa dan negara atas sosok seorang Ahok.

*Martimus Amin, Pengamat Hukum dan Politik The Indonesian Reform (*mc)

Lampiran:

– http://m.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/14/10/14/ndf6yr-ahok-bunuh-di-tempat-demonstran-yang-anarkis

– Ahok di Antara Benci dan Rindu http://detik.id/6YhdF2

– http://megapolitan.kompas.com/read/2016/03/10/19292541/Ahok.Kalau.Emosi.Saya.Bisa.Nembak.Orang.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *