Nusantarakini.com, Jakarta – Koalisi pendukung Ahok untuk menjadi Gubernur DKI, menunjukan silang pendapat dan menunjukkan tidak kekompakan, adalah politisi senior PDI-Perjuangan Eva Kusuma Sundari yang meminta agar NasDem, Hanura, dan Golkar jangan seperti pahlawan kesiangan terkait Pilgub DKI Jakarta. Dimana Eva merasa bahwa ketiga partai itu seolah berjasa besar dalam pengusungan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menuju DKI 1.
Hal itu dimulai dari silang sengketa dari kemarahan Golkar tentang pemakaian jaket merah dari Megawati kepada Ahok, Golkar menyebut PDIP egois, Ahok adalah milik bersama. Sedangkan Eva menilai tindakan Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri adalah hal wajar, karena memberi jas merah ke Ahok di KPUD Jakarta, sebagai simbol dukungan PDIP.
Jadi, andai saja PDIP mengambil alih Tim Sukses pasangan Ahok-Djarot Saiful Hidayat juga bukan suatu sesuatu yang aneh, lantaran PDIP sudah mengusung Ahok sejak tahun 2012 silam.
Menurut laporan dari berbagai sumber , Eva menyampaikan saat dihubungi “Mohon diingat semuanya, PDIP adalah pengusung Ahok sejak 2012 hingga berakhirnya jabatan kelak. Dia meneruskan dan melaksanakan kebijakan-kebijakan Jokowi yang portofolionya disediakan PDIP,”
Anggota Komisi XI DPR ini juga mengklaim, kalau sekarang elektabilitas Ahok tinggi jelang Pilgub DKI 2017 mendatang, hal itu dikarenakan peran PDI-Perjuangan.
“Ini jadi proses yang historis. Ini yang fair apalagi kemudian kursi PDIP terbanyak, harus ada keadilan dalam memotret fakta,” tukasnya.(T)
