Nusantarakini.com, Jakarta –
Pesiden Jokowi meminta Jack Ma bertindak sebagai penasihat ekonominya. Jack Ma, pendiri Alibaba, reputasinya telah menawan hati Jokowi hingga memintanya untuk bersedia menjadi penasehat ekonomi.
Yang diinginkan Jokowi dari Jack Ma, ternyata gayung bersambut. Pada Jum’at, 2 September 2016, melalui account twitter, Alibaba berkicau:
“During Pres. Widodo’s visit to HQ today, Ma accepted an offer to be an economic advisor to Indonesian govt. #G20.” @AlibabaGroup dalam cuitannya di Twitter.
Yang diinginkan Jokowi ialah agar 56 juta UKM Indonesia dapat terhubung dengan baik ke pasar Cina.
Keputusan Jokowi tersebut dinilai tepat. Indonesia yang mayoritas Muslim, merupakan bukan hal yang asing bagi Jack Ma. Jack Ma, atau nama semulanya ialah Ma Yuan, diduga memiliki ikatan emosional dengan Islam.
Nama Ma yang disandangnya, dikenal sebagai nama Muhammad untuk orang China. Tidak mengejutkan jika nama perusahaannya mengambil nama yang akrab dalam budaya Islam, Ali.
Tatkala disandingkan dengan Baba, jadilah Alibaba. Maknanya ialah Ali dengan Baba, atau bapak dalam bahasa China.
Di Indonesia pada era 1950-an, alibaba adalah istilah kongsi usaha antara pribumi dan orang china.
Baru-baru ini, dalam rangka mencari jalan keluar bagi pemberdayaan dan pembangunan daerah Xinjiang yang mayoritas Muslim, Jack Ma dengan Alibaba-nya membuka koneksi ekonomi dengan memberdayakan UKM setempat melalui teknologi yang dimiliki Alibaba. Lagi pula, Xinjiang rupanya dipandang oleh pemerintah China sebagai sentral dari jalur sutra yang tengah dikampanyekan oleh Presiden Xi Jinping. (sed)