Nusantarakini.com, Jakarta-
Minggu pagi (4/9) ribuan demonstran dari berbagai organisasi massa (ormas) se-DKI Jakarta memenuhi sepanjang Jalan Medan Merdeka Barat. Mereka berunjuk rasa menolak petahana Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang akan maju dalam Pilgub DKI 2017.
Ribuan massa yang diperkirakan mencapai hampir sepuluh ribu orang ini tergabung dalam Aliansi Peduli Umat dan Bangsa; yang terdiri dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Front Pembela Islam (FPI), Forum RT RW, Laskar Luar Batang, AMJU, korban gusuran Kampung Aquarium, Kampung Pulo dan warga korban gusuran Ahok lainnya; serta sejumlah organisasi lain.
Aksi demonstrasi yang dimulai dari depan Bundaran Patung Kuda, Monumen Nasional Jakarta tersebut berlangsung kondusif. Mereka menuntut agar Ahok tidak maju dalam Pilgub DKI 2017, karena sikapnya yang tidak manusiawi sebagai kepala daerah, dan tidak sejalan dengan pemikiran warga. Mereka juga menargetkan untuk mengumpulkan tiga juta KTP untuk menolak pencalonan Ahok sebagai Gubernur DKI.
Dalam orasinya, perwakilan Forum RT RW Se DKI mengungkapkan sejumlah fakta dan alasan mengapa mereka menganggap Ahok sangat tidak manusiawi, yaitu:
- Saat relokasi warga Rawajati Barat yang ricuh, dimana pasca penggusuran, Forum RT RW mendatangi lokasi penggusuran mau mengirimkan bantuan kepada korban penggusuran tetapi tidak diperbolehkan dan dihalang-halangi oleh petugas Satpol PP.
- Forum RT RW menegaskan, sewaktu mengajukan pembuatan e-KTP, surat pengantar dari RT RW tidak lagi diindahkan. ini melumpuhkan kinerja RT RW sebagai penghimpun data warga. Forum RT RW pun memberikan ungkapan bahwa mereka merasa terhina dengan kata-kata Ahok yang tidak mengindahkan mereka sebagai penghimpun data warga. (*mc)