Penghuni Kalibata City Tolak Biaya Kelangkaan Air

Nusantarakini.com, Jakarta-

 

Penghuni dan pemilik apartemen Kalibata City melakukan aksi damai menolak tagihan kelangkaan air. Aksi yang dilakukan dengan berjalan kaki di kompleks apartemen dilakukan oleh ratusan peserta aksi pada Minggu pagi (4/9) .

Ketua Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Rumah Susuh (P3SRS), Ade Tedjo mengatakan, tagihan yang dikeluarkan oleh pengelola tidak mempunyai dasar hukum dan sangat tidak masuk akal. “Apa dasarnya pengelola menarik biaya kelangkaan yang mundur 20 bulan lalu tapi baru sekarang ditagih?”

Ade menghimbau agar para pemilik dan penghuni apartemen Kalibata City tidak membayar tagihan kelangkaan air. Jumlah tagihan kelangkaan air yang harus mereka bayar juga bervariasi.

Menyikapi keadaan tersebut, dalam waktu dekat perwakilan warga akan melayangkan gugatan hukum. Ade Tedjo meminta para warga untuk bersatu dan tidak takut dengan gerakan ini. “Bila ada warga yang mengalami pemutusan listrik atau air, tolong segera kabari pengurus, kita pasti bersolidaritas dan memberi bantuan,” tegas Ade Tedjo dalam orasinya.

Menurut pengakuan Shanty, salah satu pemilik unit mengaku ditagih sebesar 3,6 juta rupiah yang harus dilunasi dalam waktu 9 bulan. Tagihan ini diluar biaya air dan listrik setiap bulan yang berkisar 700ribu. Bulan September saja, kata Shanty, tagihan listrik dan air yang harus dibayar sebesar satu juta. Ini sangat memberatkan.

“Bila dalam tiga bulan tidak dibayar, maka akan ada tindakan pemutusan dari pengelola,” keluhnya.

Hal senada juga dikeluhkan Flora, pemilik yang baru membeli unit tiga bulan lalu, mengeluhkan tagihan yang tidak pernah ia gunakan sama sekali. Flora mengaku sudah datang ke CS (customer service) juga, tapi tidak ada penjelasan sama sekali.

“Tidak pernah pakai air, saya baru masuk tiga bulan tapi kok ditagih air 20 bulan lalu,” protesnya. (*mc)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *