Nusantarakini.com, Jakarta – Jauh sebelum lebaran, isu reshuffle kabinet telah mencuat. Namun mendingin sesaat, karena untuk menghormati bulan ramadlan, maka diisyaratkanlah bahwa reshuffle dilaksanakan setelah lebaran.
Persis setelah lebaran, kini isu reshufle kabinet kembali mengguncang. Di mana-mana, media membicarakan dan menyorotinya.
Pihak-pihak terkait dengan urusan reshuffle kabinet ini pun banyak yang tidak bisa tidur tenang. Apalagi para menteri yang memang menjadi sasaran reshuffle. Termasuk pihak-pihak yang berkepentingan dengan jabatan para menteri itu. Mulai dari para petinggi partai yang bertindak sebagai penyalur jabatan publik, para pengusaha yang mengambil madu dari jabatan tersebut, hingga para fans tokoh yang tidak jelas pertaruhan nasibnya dari jabatan yang diemban para menteri itu. Pendeknya semuanya menahan nafas: apakah gerangan besok hari akan tergeser apa tidak, tertendang keluar apa tidak, jagoan-jagoan menteri mereka itu.
Namun yang jadi soal adalah sebenarnya reshufle kabinet itu untuk siapa, sih? Apakah rakyat hirau dengan ada tidaknya reshuffle? Seberapa menentukan dampak ada tidaknya reshuffle bagi nasib rakyat? Lagi pula, apakah ada tuntutan yang riil dari rakyat untuk reshufle?
Jangan-jangan bukan reshuffle yang ditunggu rakyat. Tapi reshuffle total semua. (sed)
