Nasional

Mensesneg Beri Sinyal Adanya Reshuffle Kabinet Jilid II Segera

Nusantarakini.com, Jakarta-

Menteri Sekretaris Negara, Pratikno akhirnya sedikit memberi angin segar dengan keluarnya pernyataan bahwa reshuffle menteri kali ini akan diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Menurut Pratikno, perombakan posisi menteri atau reshuffle jilid II dalam Kabinet Kerja dipastikan dilakukan dengan cara yang berbeda dibandingkan dengan reshuffle jilid I. Dimana saat itu Presiden tidak mengumumkannya terlebih dahulu, tetapi langsung melantik menteri baru pada bulan Agustus 2015 lalu.

“Nanti akan diumumkan (oleh Presiden), akan ada pengumuman. Tapi nantinya kalau sudah dipastikan, akan diumumkan,” ujar Pratikno kepada wartawan di gerbang masuk Wisma Negara, Selasa (26/7/2016).

Namun, Pratikno tidak mengetahui kapan dan siapa saja menteri yang akan diganti atau digeser, karena hal itu merupakan wewenang Presiden. Demikian juga ketika ditanyakan kemungkinan diumumkan besok, mengingat pada sore hari Presiden akan menggelar sidang kabinet paripurna bersama seluruh menteri dan pimpinan lembaga, Pratikno pun mengaku tidak mengetahui kepastiannya.

“Pokoknya kami ini setiap hari kerja keras enggak karuan. Agenda Presiden setiap hari banyak. Ada Ratas, panggil menteri dan seterusnya,” ujar Pratikno seperti dilansir Kompas.

Sedangkan pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ikrar Nusa Bhakti menilai Presiden Joko Widodo sudah saatnya untuk mengganti para menteri yang tidak cakap bekerja. Ikrar menilai bahwa faktor loyalitas tidak bisa menjadi acuan untuk mempertahankan menteri tersebut.

“Buat apa pertahankan orang loyal tapi bodoh, ngaco. Keloyalan tidak cukup. Jangan katanya loyal kemudian dipertahankan,” kata Ikrar saat dihubungi Kompas, Selasa (26/7/2016).

Lebih lanjut Ikrar mengatakan, jika hanya memperhatikan aspek loyalitas, kabinet Kerja tidak akan berjalan dengan baik. Meski demikian, Ikrar menilai sosok yang pintar juga tidak cukup untuk mengisi kabinet.

“Buat apa pertahankan orang pintar, cerdas tapi kebijakannya bertentangan dengan Presiden. Buat apa dipertahankan kalau nanti dia jadi Brutus atau orang yang menikam dari belakang,” kata Ikrar.

Ikrar menilai Presiden harus mencari sosok yang loyal, pintar, cerdas, rajin, dan strategis dalam menjalankan kebijakan pemerintah. “Tidak mudah memang mencari sosok seperti itu dalam dunia politik,” pungkas Ikrar. (*mc)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terpopuler

To Top