Nasional

Mengapa Orang Tua Harus Kirimkan Anak Ke Sekolah? (2)

Nusantarakini.com, Jakarta – Jadi, kalau itu esensinya, tanpa sekolah semacam yang ada sekarang ini pun, sebenarnya tidak terlalu diperlukan. Dia menjadi perlu sekarang ini, karena secara sosial dan budaya dipaksakan perlu oleh penguasa pada masyarakat dan khususnya pada para orang tua. Dapat dikatakan, pada umumnya orang tua hanya ikut-ikutan belaka mengirimkan anak-anaknya ke sekolah. Mereka didorong bukan oleh suatu kesadaran yang jelas akan tujuan mengirimkan anak ke sekolah, tapi oleh dorongan impulsif dan artifisial: dengan sekolah, anak-anaknya diharapkan dapat menjadi pintar dan pandai (pandai bagaimana, tidak terpikirkan lagi), dan terutama agar anak-anak tidak terasing dari masyarakat.

Untuk alasan yang terakhir ini (agar tidak terasing), benar-benar karena tekanan eksternal, bukan dorongan kebutuhan internal. Pada umumnya, alasan tekanan eksternal inilah penyebab para orang tua mengirimkan anak-anaknya ke sekolah.

Lalu, sebenarnya apa alasan yang tepat untuk para orang tua tatkala hendak mengirimkan anak-anaknya ke sekolah? Terkait soal ini, tindakan mengirimkan anak ke sekolah berhubungan dengan tujuam hidup dan cara pandang hidup orang tua yang bersangkutan. Itu tidak dapat dipungkiri. Apabila orang tua yang bersangkutan memandang bahwa batas hidup itu hanya di dunia ini saja dan kebahagiaan itu hanya ada di dunia ini saja, maka hal itu akan mewarnai tujuan dia mengirimkan anak-anaknya ke suatu sekolah.

Tetapi apabila seseorang memandang bahwa hidup tidak terbatas di dunia ini saja, tapi juga harus dapat terjamin kebahagian di akhirat kelak, maka pandangan orang tua semacam itu terhadap suatu sekolah akan berbeda dengan yang pertama. Ukuran-ukuran penilaiannya terhadap suatu sekolah pun akan berbeda, termasuk tuntutannya terhadap kinerja sekolah.

Penulis ini merupakan tipe orang tua yang terakhir. Sebagai orang tua, penulis lebih mengharapkan kinerja sekolah yang mampu memenuhi empat (4) tujuan ini saja kepada seorang anak ketika dikirimkan ke suatu sekolah.

Dengan mengirimkan anak itu ke sekolah, sejatinya orang tua tersebut telah melimpahkan amanahnya kepada sekolah tersebut. Karena itu, sekolah harus memenuhi amanah tersebut.

Amanat tersebut ialah, dengan berada dalam asuhan, didikan dan gemblengan sekokah, anak yang dikirimkan itu, berhasil dalam empat (4) hal: (1) Paham dan mencintai agamanya; (2) Konsisten (istiqamah) mengamalkan agamanya; (3) Pandai mengatasi masalah hidup sehari-harinya; (4) Tahu dan mengerti kemana tujuan hidupnya dan bagaimana dia mencapai tujuan hidupnya.

Penulis hanya mengharapkan empat (4) hal itu saja dari kinerja suatu sekolah terhadap anak-anak yang dikirimkan para orang tua ke sekolah tersebut. Tentu ke empat hal itu tidak juga mudah untuk diberikan. Bahkan yang repot, tidak ada sekolah yang menyadari adanya empat tuntutan tersebut dari orang tua anak sebagai tanggungjawab pihak sekolah. Sekolah terjebak menjadi rutin sebagai suplayer kebutuhan-kebutuhan sosial yang artifisial dari maayarakat. Akhirnya fungsi sekolah menjadi hampa bagi masyarakat. (sed)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terpopuler

To Top