Nusantarakini.com, Jakarta – Namanya Darso Arief Bakuama. Mengaku mantan wartawan Pos Kota. Sekarang sebagai kontributor dakwatuna.com. Dia menulis serial artikel yang menyorot cara dakwah ustadz Yusuf Mansur, khususnya tentang ajakan bersedekah.
Tulisan-tulisan tersebut akhirnya dia bukukan menjadi buku utuh dengan judul yang cukup mencubit, “Yusuf Mansur: Menebar Cerita Fiktif, Menjaring Harta Umat”.
Katanya dia tidak bermaksud memfitnah atau menyebar kebencian. Dia menyoroti pemahaman konsep sedekah yang didakwahkan oleh ustadz Yusuf Mansur.
Seperti yang diketahui, dalam setiap sesi dakwahnya, Ustadz Yusuf Mansur selalu menekankan pentingnya sedekah. Yang menjadi masalah menurut Darso, konsep sedekah yang dipahami Ustadz Yusuf Mansur sudah tidak benar. Ustadz Yusuf Mansur membahas tentang sedekah (Miracle of Giving) dimana Allah akan mengganti sedekahnya 10 kali lipat bahkan 700 kali lipat dari uang yang disedekahkan berdasarkan QS. Al Baqarah: 261. Guna meyakinkan jamaahnya, Ustadz Yusuf Mansur kerap menghadirkan kesaksian jamaah bahwa sedekahnya diganti oleh Allah berupa harta atau rejeki 10 kali lipat, bahkan 700 kali lipat. Misalkan kita sedekah Rp 5.000, maka akan diperoleh Rp 50.000, bahkan Rp 3,5 juta. Terkadang malah mau lunasin utang atau mau beli mobil, tinggal kita hitung saja berapa uang yang harus kita sedekahkan, maka kita dapatkan apa yang menjadi keinginan kita.
Nah, menurut Darso si penulis buku, mereka yang menyampaikan testimony tersebut, jelas bahwa mereka telah berbohong, kenapa? Karena tidak seorang manusia pun di dunia ini tahu akan hal ghaib. Dari mana mereka tahu kalau rejekinya itu didapat dari sedekahnya? Apakah Allah memberitahu mereka? Jelas ini adalah pembohongan/penipuan! Bisa saja rejekinya itu diperoleh dari kerja kerasnya, silaturahaminya, dan lain-lain.
Tentang surat QS. Al Baqarah: 261 dan kesaksian tersebut dibuat untuk sugesti belaka agar mau menyedekahkan uang atau emasnya.
QS. Al Baqarah: 271 berbunyi: “….Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan (sedekahnya) itu lebih baik bagimu.”
Ustadz Yusuf Mansur menurut Darso, justru menjerumuskan umat untuk tidak memperoleh pahala, dan tidak dipungkiri bisa menjerumuskan masuk neraka.
Betulkah yang diungkapkan Darso? Belum tentu atau justru dia pula yang mengambil manfaat dengan menyerang ketenaran Ustadz Yusuf Mansur. Sebaiknya perlulah kiranya antara dia dan Ustadz Yusuf Mansur saling diskusi untuk menjernihkan persoalan. Sebab umat sudah capek dengan hal “tabiat panjang pinang” antar sesama umat. Kendatipun begitu, saling menasehati dan mengkritik merupakan gizi yang baik bagi umat selama konstruktif dan tidak untuk motif menjatuhkan. (sed)
