Nusantarakini.com, Jakarta- Di saat publik Indonesia berkutat dengan berbagai isu, mulai dari isu bangkitnya komunis, serbuan bangsa Cina daratan hingga suap reklamasi pantai utara Jakarta, perhatian publik sama sekali tidak tersita dengan isu menguatnya tuntutan kemerdekaan Papua. Padahal belakangan ini, isu Papua yang lepas dari Indonesia, justru semakin gencar di ruang internasional. Ditambah lagi oleh dukungan yang semakin kentara dari pihak gereja di Papua terhadap usaha pemisahan Papua dari Indonesia.
Baru-baru ini saja, Benny Wenda, juru bicara Organisasi Papua Merdeka yang berada di luar negeri, menulis di Huffington Post terkait ambigunya sikap pemerintahan Jokowi. Di satu sisi atas nama penghormatan hak kemerdekaan telah mendorong pemerintah Jokowi membantu usaha kemerdekaan bagi bangsa Palestina. Tapi anehnya menurut dia, pemerintah Jokowi abai dengan hak kemerdekaan dari orang Papua.
Benny Wenda memang seorang yang giat mengusahakan kemerdekaan bagi Papua dari kancah internasional. Perannya mengingatkan pada Ramos Horta terhadap Timor Leste.
Sayangnya, demikian kritisnya perkembangan Papua saat ini, tidak banyak media nasional menyoroti perkembangan tersebut.
Bila sewaktu-waktu hal yang tidak diinginkan oleh bangsa ini yakni lepasnya Papua terjadi tiba-tiba, maka semua pihak akan menelan kerugian dan kesedihan. Seharusnya Indonesia dapat belajar terhadap prakondisi lepasnya Timor Timur di masa lalu. Saat pemerintahan Habibie konsentrasi untuk memulihkan stabilitas politik dan ekonomi, oleh tekanan Barat untuk melepaskan Timor Timur akhirnya tidak bisa ditolak. Timor Timur bagaikan duri yang menancap di telapak kaki, dilepaskan oleh pemerintahan Habibie. Semoga saja Jokowi tidak menempuh jalan penyelesaian yang diambil oleh Habibie di masa lalu dalam menyelesaikan konflik di tubuh Indonesia. (sed)