Saat ini ia menjabat sebagai anggota DPR RI dari partai Demokrat masa bakti 2014-2019. Sebelum berkarir sebagai politisi senayan, Wahidin adalah birokrat karir. Ia merintis dari bawah, sebelum ahirnya menjadi Sekda Kota Tangerang. Wahidin menjalani karirnya mulai dari Sek-Kotif, Kabag di kabupaten Tangeran, Camat Tigaraksa, Camat Ciputat, Kepala Dinas, dan Asisten Pemda Tangerang. Tahun 2003-2008 Wahidin menjadi Walikota Tangerang. Perionde kedua Walikota Tangerang ia peroleh melalui pilkada langsung tahun 2009.
Dengan melihat rekam jejak karir Wahidin Halim sebagai birokrat di Tangerang, wajar bila ia sangat mengakar kuat di sini. Wahidin yang lahir di daerah Pinang, Kota Tangerang ini juga memiliki jaringan keluarga yang besar dan terpandang di Tangerang. Adik kandung mantan menteri luar negeri Hasan Wirayuda ini, juga dikenal tegas, bersih dan merakyat selama menjadi walikota Tangerang.
Di tengah, masa baktinya sebagai walikota, ia mengundurkan diri dan mencalonkan diri pada Pilgub Banten tahun 2012. Popularitas dan elektabilitas Wahidin di kota Tangerang ternyata tidak cukup untuk mengalahkan pasangan Atut-Rano. Wahidin yang berasangan dengan Irna Narulita, istri mantan bupati Pandeglang Dimyati Natakusuma hanya meraih suara kedua terbanyak. Walaupun di kota Tangerang suara pasangan Wahidin-Irna sangat dominan (72,8%) tetapi di wilayah lain suaranya kalah dengan pasangan Atut-Rano.
Hasil Pilgub Banten 2012
Tahun 2014 Wahidin mengikuti Pileg dari partai Demokrat sebagai anggota DPR RI dari dapil Banten III. Pada Pileg 2014 Wahidin memperoleh suara terbanyak di dapil III, yaitu 127.392 suara. Dan sekaligus ajang pembuktian Wahidin sebagai sosok yang memiliki pendukung kuat di wilalayah Kota Tangerang dan sekitarnya.
Kini Wahidin sudah ancang-ancang menghadapi Pilgub 2017. Baliho-baliho besar nampak terpasang di sudut kota dan pinggir jalan toll di seputar Tangerang. Di media cetak lokal dan media sosial, gambar dan berita Wahidin juga sudah banyak dipublikasikan.
Basis pendukung Wahidin di kota Tangerang yang sangat kuat adalah kekuatan yang sangat diperhitungkan oleh pesaing. Namun begitu, Wahidin tentunya tidak mau mengulang kesalahannya pada Pilgub 2012. Basis dukungan suara dari kota Tangerang saja ternyata belum cukup untuk mengantarkanya menduduki kursi gubenur. PR utama Wahidin adalah melebarkan basis dukungan di wilayah lain. Bila Wahidin bisa menyelesaikan PR utamanya ini, tidak mustahil ia bisa meraih kemenangan pada Pilgub 2017.
