Warkop-98

Menuju Indonesia Mercusuar Dunia

Nusantarakini.com, Jakarta –

Indonesia adalah sebuah Negara yang amat sangat kaya dengan Sumber Daya Alam (SDA), tanah yang sangat subur, letak yang sangat strategis, Matahari yang bersinar sepanjang masa.

“SEHARUSNYA INDONESIA MENJADI NEGARA TERMAKMUR DI DUNIA.”

“SEHARUSNYA CITA-CITA PARA BAPAK BANGSA “INDONESIA MERCUSUAR DUNIA SUDAH TERWUJUD, SEGERA SETELAH INDONESIA MERDEKA.”

Namun sungguh ironis, Negara berjuluk Zamrud Khatulistiwa ini belum juga bisa terbebas dari permasalahan yang menghambat bangsa yang besar ini menjadi Negara yang “gemah ripah loh jinawi.”

Bandingkan dengan Singapura, negara kecil yang tidak mempunyai sumber daya sedikitpun, dapat menjadi negara yang makmur, hanya karena mempunyai letak strategis. Bahkan hanya dalam tempo 15 tahun Lee Kwan Yeuw dapat membuat Singapura menjadi negara termakmur se-Asia Tenggara.

Kita tidak perlu menyalahkan orang lain, pemimpin atau juga bangsa asing, aseng apalagi asung. Sesungguhnya kemiskinan dan ketertinggalan bangsa ini justeru terjadi karena penyakit dalam diri masyarakat ini sendiri.

Setidaknya terdapat 5 (lima) mental barrier yang menjadi penghalang Indonesia untuk menjadi bangsa besar, negara jaya makmur gemah ripah loh jinawi tata tentrem karta raharja.

Adapun ke 5 (Lima) mental penghalang tersebut adalah :

1. Pemahaman dan pengamalan Islam yang tidak comprehensive, (ini penting, karena mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam). Selain itu “Ad-Dienul Islam, sebagai sebuah konsep besar, dahsyat dan ultra modern; yang bisa mencipatakan syurga dunia dalam tempo singkat, tetapi dibonsay oleh umat Islam itu sendiri; sehingga Islam dijadikan agama yang melulu berbicara masalah ritual dan agama khas.”

2. Pandangan yang salah tentang larangan untuk menjadi kaya pada agama, golongan, sekte, mazhab tertentu. Akibatnya mayoritas umat Islam-terutama di Indonesia-hidup miskin. Akibat miskin maka bodoh; akibat bodoh maka ditindas.

Ingat juga hadits Rosululloh SAW,“Kaadalfaqru an yakuunal kufron,” (akibat miskin maka jadilah kafir). Ketahuilah, “Umah Islam harus kaya, karena hampir seluruh peribadatan kepada Allah membutuhkan dukungan logistik. Bisakah menunaikan ibadah haji bila kita miskin?”

3. Moral yang rusak hingga mencapai titik nadhir, KKN sudah membudaya, kejujuran, menepati janji, amanah, disiplin, kepedulian pada sesama dan bahkan rasa nasionalisme telah lenyap. “Bukankah akhlak yang mulia merupakan kunci sukses di segala bidang?”

4. Terdapat mental kurang percaya diri/minder hampir pada seluruh lapisan masyarakat. (Mungkin akibat terlalu lama dijajah bangsa asing). Maka tidak berani tampil dan bersaing. Sehingga sulit meraih kesuksesan, kemajuan, kejayaan, dan kehormatan.

5. Patut diduga akibat salah sistem pendidikan, maka setelah lulus sekolah atau meraih gelar sarjana, pemuda-pemudi Indonesia cenderung mencari pekerjaan, tidak memiliki jiwa wiraswasta dan keinginan berwirausaha atau menciptakan lapangan kerja. Sehingga sulit sukses, kaya dan berjaya; bahkan selamanya menjadi buruh dan diperbudak.

Maka strategi pembenahan bangsa ini pertama dan utama yang harus dilakukan adalah pembenahan sikap pandang, attitude, moral dan mental anak bangsa melalui pendidikan agama yang bersih dan benar. “REVOLUSI MORAL.” Yang juga merupakan Pernyataan Perang terhadap Kemiskinan.

Tanpa pembenahan akhlaq dan mind set dari bangsa ini jangan berharap dapat merobah Indonesia menjadi lebih baik. Karena sebaik apapun juga konsep tidak akan berjalan selama manusianya tidak mendukung dengan akhlaq yang mulia, semangat yang membara dan keyakinan yang bulat akan keberhasilan.

Diperlukan sebuah kegiatan pembinaan moral dan perekonomian terpadu, yang terencana, massive, systemic, digarap oleh rakyat itu sendiri secara serius dan segera, dengan tidak menimbulkan permusuhan, benturan dan merugikan pihak manapun juga.

Gerakan damai ini tentunya tidak akan melukai hati dan mengganggu orang-orang yang bersih hatinya.

Maaf bila terkesan lebay dan sok tahu…….

*Nur Hidayat Assegaf, Ex. Tahanan Politik Kasus Talang Sari Lampung 1989. [mc]

 

Terpopuler

To Top