Nusantarakini.com, Madiun–
Dalam rangka mengenalkan potensi teh Tanah Air kepada generasi muda, PT Mitra Kerinci, anak usaha PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) yang bergerak dalam bidang industri teh, melaksanakan workshop Bisnis Teh di SMK Rajawali, Madiun, Jawa Timur, Jumat, 20 Januari 2016. Acara yang juga bertujuan membuka wawasan mengenai perkembangan industri dan peluang bisnis teh di Indonesia ini diikuti oleh lebih dari 300 anak didik SMK Rajawali.
Selain workshop, SMK Rajawali Madiun juga menggelar Kuliah Umum (CEO Talk) dengan tema “Menyiapkan SDM yang Siap Kerja” yang bertujuan mempersiapkan generasi muda di bidang perkebunan yang berkarakter dan handal. Turut hadir sebagai pembicara pada dua kesempatan tersebut Direktur Pengembangan Usaha dan Investasi PT RNI Agung P Murdanoto, Direktur Mitra Kerinci Yosdian Adi Pramono, Direktur PT PG Rajawali I Gede Meivera dan Ketua Promosi Dewan Teh Indonesia Ratna Sumantri.
Dikatakan Yosdian saat membuka workshop Bisnis Teh, sudah seharusnya praktisi perkebunan Indonesia turun ke sekolah-sekolah guna mengenalkan beragam potensi yang dimiliki sektor perkebunan, dengan begitu bidang perkebunan akan semakin diminati dan tidak kehabisan generasi penerus yang unggul. “Sebagai bagian dari BUMN teh, Mitra Kerinci sangat antusias dapat mengenalkan tentang teh Indonesia, peluang bisnis dan lapangan pekerjaan di Industri ini kepada siswa-siswi SMK Rajawali yang memiliki spesialisasi sebagai SMK Perkebunan,” ungkapnya.
Yosdian menambahkan, bisnis Teh Indonesia saat ini terus mengalami penurunan sehingga butuh tenaga-tenaga muda yang handal untuk dapat mendongkraknya produktivitas ke level 5 besar dunia. “Saat ini Indonesia menjadi negara penghasil teh nomor delapan dunia dengan produksi 150 ribu ton, terus melorot dari 10 tahun sebelumnya yang berada pada urutan keempat produsen teh terbesar dunia,” paparnya.
Tidak dipungkiri, ungkap Yosdian, salah satu faktor penurunan produksi adalah kualitas pekerja perkebunan. Masih sangat banyak lulusan SD dan SMP yang bekerja di industri ini. “Tanpa mengecilkan peran mereka, dengan adanya tambahan angkatan kerja dari tingkat SMK khususnya SMK perkebunan, diharapkan akan menjadi pendorong kebangkitan Teh Indonesia,” katanya.
Sementara itu, Ratna Sumantri yang diundang khusus pada acara tersebut mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi upaya untuk mengenalkan teh pada anak anak muda Indonesia. “Apalagi pada kesempatan ini juga dilakukan proses saji dan cicip teh Indonesia dengan kualitas terbaik melalui teknik cara penyajian teh yang benar,” katanya.
Sebagai pegiat teh, Ratna Sumantri mengapresiasi upaya Mitra Kerinci untuk mengembangkan program edukasi teh dengan menggandeng anak didik SMK ini. Ia berharap ide brilian ini juga bisa ditiru oleh para pelaku bisnis teh Indonesia lainnya. “Kegiatan semacam ini bagus untuk membantu promosi teh Indonesia dan juga menciptakan wirausahawan teh dari kalangan anak muda Indonesia,” paparnya.
PT Mitra Kerinci merupakan anak usaha RNI Group yang mengelola perkebunan Teh di Sumatera Barat. Perkebunan tehnya yang dikenal dengan kebun Teh Liki merupakan salah satu kebun teh terluas di dunia dalam satu hamparan dengan luasan 2.025 Ha terletak di Kaki Gunung Kerinci, Solok Selatan, Sumatra Barat. PT Mitra Kerinci juga mengelola Pabrik Teh Hijau dengan kapasitas olah terbesar di Asia Tenggara yaitu, 75 ribu Kg teh hijau per hari.
CEO Talk Menyiapkan SDM Perkebunan yang Handal
Sementara itu, pada sesi Kuliah Umum yang dilaksanakan pada hari kedua, 21 Januari 2017, Agung memotret tantangan dan peluang kerja generasi Y Indonesia yang semakin penuh dengan persaingan. Ia mengatakan, sudah menjadi keharusan anak muda seperti lulusan SMK Rajawali selain dibekali skill juga dibekali kreatifitas agar berdaya saing global. “Cara melatih kreatifitas adalah dengan mendorong diri untuk meklakukan perubahan sekecil apapun dan dimanapun berada, karena hanya dengan perubahan lingkungan akan memperhatikan kita,” paparnya.
Sementara itu, Yosdian membedah mengenai pergeseran trend digital saat ini harus mampu diadaptasi oleh lulusan SMK. “Generasi berikutnya diharapkan menjadi praktisi yang tidak hanya mampu meneruskan tetapi juga pembuka lapangan pekerjaan ataupun inventor dibidang pekerjaan yang akan ditekuninya,” ungkapnya.
Kepala Sekolah SMK Rajawali Suparmanu mengatakan, acara ini merupakan program link and match antara dunia pendidikan dan dunia usaha. Suparmanu berharap acara seperti ini dapat membuka wawasan anak didik dan lebih menyiapkan mereka untuk bekerja di berbagai bidang Industri tidak hanya terbatas di lingkungan RNI Group Saja.
SMK Rajawali, Madiun sendiri merupakan SMK bentukan PT RNI di bawah naungan salah satu Anak Perusahaannya, PT PG Rajawali I. Sekolah ini didirikan untuk menyiapkan generasi muda di bidang perkebunan yang berkarakter dan siap kerja. SMK Rajawali memiliki 3 jurusan/kompetensi keahlian, Agrobisnis Tanaman Perkebunan, Kimia Industri dan Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri.
Sekilas PT Mitra Kerinci
PT. Mitra Kerinci merupakan anak perusahaan PT. Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) yang mengelola sekitar 2.025 hektar Perkebunan dan Pabrik Pengolahan Teh Liki di Sangir, Solok Selatan, Sumatera Barat. Teh hasil dari perkebunan Liki memiliki komposisi tannin terbesar dibanding seluruh perkebunan teh lainnya di Indonesia, yaitu sebanyak 18%. Tannin ini merupakan zat anti oksidan yang tinggi sekaligus memperkuat rasa teh itu sendiri. Perkebunan Liki berhasil menghasilkan 18 juta Kg daun teh segar setiap tahunnya yang diolah menjadi 5 juta Kg teh untuk kebutuhan dalam dan luar negeri. Dengan kapasitas produksi sebanyak 75 ribu Kg teh hijau per hari, Perkebunan Teh Liki merupakan penghasil teh hijau terbesar di Indonesia dan di Asia Tenggara. (mc)