Nusantarakini.com, Jakarta –
Baru-baru ini, Luhut Binsar Panjaitan mengadiri acara Jakarta Foreign Correspondents Club ,15/12/16. Dalam kesempatan itu menteri yang bukan lagi mengurusi masalah keamanan ini menyebutkan “Pemerintah tidak kalah dalam perjuangan melawan Radikalisme meskipun kelompok-kelompok Islamis Garis Keras menarik ratusan ribu orang untuk melakukan protes melawan Gubernur Jakarta yang beragama Kristen.”
Kemudian, dia juga menyatakan tentang Habib Rizieq, pemimpin utama Aksi Bela Islam, Pemerintah mengawasi Habib Rizieq. “Kami punya data yang cukup rinci tentang dia. Kita lihat apa yang terjadi. Kami tahu yang akan kami lakukan,” katanya seperti dilansir Voa. Dia menambahkan, “Presiden sangat berani, melakukan apa yang diperlukan untuk manfaat negara ini. Tidak ada keraguan sama sekali.”
Entah apa maksud terselubung dari pernyataannya yang dikeluarkan secara sengaja sebagai gong tersebut. Yang jelas, 5 hari setelah itu, seorang peserta aksi bela Islam di Padang dipanggil polisi sebagai saksi dengan tuduhan makar.
Jelas pemerintah tengah mengirimkan pesan bahwa sekarang saatnya bagi mereka membalas aksi bela Islam. Apakah rezim ini kembali mengirimkan ketakutan kepada umat Islam, masih harus dilihat.
Yang jelas Luhut berbicara seperti itu menyalahi kapasitas dia sebagai menteri yang mengurus kelautan dan sumber daya mineral. Apakah dia mengigau bahwa dirinya masih Menkopolhukam, entahlah. (sed)