Nusantarakini.com, Jakarta-
Ketua Qomando Masyarakat Tertindas (QOMAT) Faedurrohman menyampaikan bahwa Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, sebagai kaki tangan kartel kapitalis China dan negara RRC. Atas kepentingan proyek reklamasi inilah para kartel kapitalis China dan RRC itu mendukung Ahok mati-matian.
“Sehingga tidak mengherankan ketika aksi bela Islam yang menuntut Ahok dihukum karena kasus penistaan QS. Al Maidah 51, Perdana Menteri RRC mengancam akan melakukan intervensi militer ke negara Indonesia,” ujar Faedurrohman alias Faed dalam wawancara dengan Nusantarakini.com saat melakukan aksi unjuk rasa di depan Kedubes China Mega Kuningan Jakarta, siang tadi, Kamis (15/12/2016).
Menurut Faed, setiap negara boleh saja membela warga negaranya atau etnisnya. Namun, sebagai negara yang berdaulat, Indonesia harus tegas dalam memberikan hukuman kepada sang penista agama.
Selain melakukan penistaan agama, lanjut Faed, Ahok seenaknya sendiri kalau bicara dan tidak segan-segan memaki warga pribumi serta melakukan penggusuran secara keji terhadap pribumi rakyat kecil itu.
“Ahok menganggap dirinya seperti gubernur kolonial. Tidak terhitung banyaknya hinaannya terhadap agama Islam dan ulama, juga tidak jeranya sampai saat sidang perdananya yang mengatakan bahwa ayat Alquran dipakai sebagai pemecah belah bangsa dan NKRI,” ungkap Faed.
“Oleh karena itu, hukuman yang pantas adalah Gantung Ahok dan Kroninya,” tegas Faed mengakhiri wawancara. (*mc)