Nusantarakini.com, Jakarta-
Kabar meninggalnya Muhammad Ilham (3 tahun) yang jatuh dari lantai 4 Rusun Rawa Bebek, Jum’at sore 2 September 2016 yang lalu ternyata sudah terdengar oleh Wakil Ketua DPR-RI, Fadli Zon. Petang tadi, Jumat (16/9/2016), politisi Parta Gerindra ini melakukan sidak di Rusun Rawa Bebek, Cakung, Jakarta Timur, juga untuk merespon pengaduan warga rusun yang dipimpin Ratna Sarumpaet.
Melihat kondisi Rusun Rawa Bebek, Fadli sedikit geram mengatakan bahwa Pemprov DKI Jakarta sangat tidak manusia, karena memperlakukan manusia seperti hewan. Hal ini karena Rusun Rawa Bebek ditengarai sangat tidak layak untuk penghuninya.
Fadli melihat langsung kondisi warga yang ditempatkan di ruang-ruang sempit dengan dapur yang menyatu dengan tempat menjemur pakaian. “Pemprov DKI harus bertanggung jawab. Kita harus hentikan kebiadaban Ahok,” ujarnya.
“Satu keluarga menempati kamar yang tidak dilengkapi dapur. Dapurnya jadi satu dengan tempat menjemur. Ini sangat berbahaya, karena berpotensi menyebabkan kebakaran,” tambahnya.
Menurut Fadli, seharusnya Pemprov DKI menyiapkan terlebih dahulu huniannya dengan baik. Faktor keamanan harus diutamakan. Warga juga dikutip uang sewa sebesar Rp300 ribu per kamar setelah tiga bulan menempati rusun.
“Mereka sudah menempati rusun ini sejak 9 April lalu. Selama tinggal di rusun, mereka kehilangan pekerjaan. Transportasi ke tempat kerja lama juga sangat sulit,” ungkap Fadli.
Perwakilan Pemprov DKI yang ikut hadir menjelaskan, bahwa penempatan di rusun ini hanya sementara sambil menunggu hunian yang layak, dan diperkirakan rampung pada Januari 2017.
“Keputusan Pemprov DKI menggusur itu terburu-buru, karena ternyata rusun ini tidak siap. Banyak warga korban gusuran tidak dapat ganti rugi sama sekali. Padahal, janji kampanyenya dulu ingin memanusiakan,” ucap Fadli.
Fadli menegaskan, adalah hak konstitusional warga untuk mendapatkan tempat tinggal yang layak. Penggusuran yang dilakukan Ahok nyatanya adalah menggusur orang miskin, bukan mengentaskan kemiskinan itu sendiri. Janji kampanye dulu yang ingin membangun rumah deret bagi warga miskin, ternyata juga hanya isapan jempol. “Bahkan Ahok akan menggusur 110 titik lagi. Ini membahayakan dan hanya menambah jumlah orang miskin saja,” pungkas Fadli seperti dikutip Rimanews.com. (*mc)