Nusantarakini.com, Jakarta – Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Indonesia menjadi panelis dalam forum Our Ocean Conference 2016 yang digelar di kantor Department of State AS, Washington DC, Kamis (15/9/2016). Dia mengungkapkan hal yang mengejutkan bahwa ternyata kejahatan ilegal fishing bukan hanya perkara pencurian ikan di perairan suatu negara. Tetapi di dalamnya bercampur kejahatan-kejahatan lain. Kejahatan tersebut adalah perbudakan dan perdagangan manusia.
Ilegal Fishing yang kini tengah dibasmi oleh kementerian terkendala karena ternyata dibeking oleh jaringan politik dengan guyuran dana raksasa dari sindikat ilegal fishing.
Memerangi illegal fishing bukan perkara mudah. Ada bekingan politik dan duit besar pada jaringan sindikat pencurian ikan di Indonesia.
“Melawan pencurian ikan ini bukan hal yang mudah. Kebanyakan pidana-pidana ini melibatkan pemain bisnis kelas kakap, bekingan politik dan uang yang sangat besar,” ujar Susi.
Para pelaku ilegal fishing tersebut memiliki networking lintas negara. Area operasinya menembus batas-batas yuridiksi berbagai negara.
“Mereka melakukan kejahatan transnasional. Mereka beroperasi hanya dengan satu motif: mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dengan cara apapun,” kata Susi.
Konferensi dihadiri lebih dari 30 menteri luar negeri dan menteri kelautan berbagai negara maritim, serta 350 pakar dan praktisi bidang kemaritiman.
Indonesia yang sudah lama menderita akibat aksi kriminal para penjahat ilegal fishing masih harus terus bekerja untuk memastikan kejahatan yang melibatkan figur-figur pengusaha dan politik di negeri ini mundur dari kegiatan haram tersebut.
Salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah memastikan pemerintah tidak bekerja sendirian dalam membasmi ilegal fishing. Tetapi penting sekali melibatkan masyarakat, terutama masyarakat yang menggantungkan ekonomi pada hasil-hasil laut. (sed)
