Nusantarakini.com, Jakarta – Kehadiran Menteri Agama RI dalam acara penyerahan penghargaan terhadap komunitas LGBT oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI), mendapat sorotan yang tajam. Usut punya usut, ternyata Menag RI tersebut tidak tahu menahu dangan akan adanya penyerahan penghargaan kepada LGBTIQ.
Menanggapi derasnya kritikan masyarakat terhadap kesan kehadirannya sebagai legitimasi terhadap LGBTIQ, akhirnya dia menyampaikan klarifikasi.
Kami menurunkan klarifikasi lengkap dari yang bersangkutan di bawah ini.
PENJELASAN MENAG TERKAIT ORASI KEBUDAYAAN DI ACARA AJI
Saya diminta menyampaikan orasi kebudayaan dlm ultah Aliansi Jurnalis Independen (AJI) ke-22. Ternyata dalam acara itu juga diberikan tiga award, (Tasrif Award utk kategori lembaga/komunitas yg paling gigih memperjuangkan hak-haknya, Udin Award utk wartawan yg paling gigih dg liputan atau kehormatan profesinya, dan SK Trimurti Award utk perempuan yg gunakan media utk berjuang). Saya dan semua hadirin tak ada yg tahu siapa yg akan mendapatkan award di masing2 kategori itu, sampai diumumkan pada malam itu. Ternyata yg menjadi pemenang utk memperoleh Tasrif Award adalah Komunitas LGBTIQ dan IPT. Saya tentu tak bisa intervensi apapun thdp penetapan award yg masing2 dilakukan oleh tim penilai tersendiri.
Saya menyampaikan orasi sama sekali tak menyinggung para pemenang award tsb. Isi orasi saya justru mengingatkan media agar bersifat obyektif dan mengacu pada konstitusi NKRI yg masyarakatnya beragama dan beragam.
Demikian penjelasan saya. Marilah berlindung kepada Allah SWT dari perbuatan zalim dan fitnah.
*Lukman Hakim Saifuddin*
(Menteri Agama)
