Nusantarakini.com, Jakarta-
Pengukuran popularitas bakal calon gubernur DKI Jakarta yang akan berlaga dalam Pilkada 2017 tidak terlepas dari parameter hasil survey. Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) merilis hasil penelitian terbarunya terkait pendapat masyarakat menjelang Pilkada DKI Jakarta 2017.
Hasil survei LKPI menggambarkan bahwa publik menginginkan figur baru memimpin ibu kota menggantikan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada periode 2017-2022. Seperti yang dikatakan Direktur LKPI Nur Arifin, nama ekonom senior Indonesia Dr. Rizal Ramli menempati urutan kedua dalam tingkat popularitas di bawah petahana Ahok.
“Popularitas Basuki Tjahaja mencapai 98,6 persen dalam hal dikenal oleh warga Jakarta adalah yang paling tertinggi. Disusul oleh Rizal Ramli 94,7 persen dan Tri Rismaharini 92,2 persen,” katanya di Jakarta, Kamis (18/8).
Lebih lanjut Nur Arifin menjelaskan, setelah Ahok, Rizal Ramli dan Risma menempati posisi tiga tertinggi dalam hal popularitas, terdapat pula nama-nama yang selama ini marak disebut layak menjadi calon gubernur DKI. Seperti Sandiaga Uno (Sandi) dengan dukungan 93,2 persen, Sjafrie Syamsudin (85,7 persen), Yusril Izha Mahendra (80,3 persen), dan Djarot Syaiful Hidayat (76,6 persen).
Popularitasan Ahok tertinggi, kata Nur Arifin, karena sering muncul di media massa terutama televisi dan punya tagline yang mudah diingat. Selain itu gaya komunikasi yang keras dan kasar di depan juga amat mudah diingat.
“Masyarakat kenal Ahok karena terbantu oleh popularitas Jokowi saat pilgub 2012,” ungkapnya.
Di sisi lain, sosok Rizal Ramli alias RR popularitasnya meningkat di mata warga Jakarta, karena sikapnya yang merakyat kala menjabat menteri di era Presiden Gus Dur, juga saat menjadi Menko Kemaritiman dan Sumber Daya kemarin. “Rizal Ramli punya sikap yang berpihak pada masyarakat dan anti asing,” ujar Nur Arifin.
LKPI juga memprediksi bahwa tingkat popularitas Sandi bisa saja mengalami kenaikan signifikan di mata publik Jakarta dengan perolehan saat ini 93,2 persen. Juga Risma yang saat ini menjabat wali kota Surabaya yang belakangan ini disebut-sebut akan diusung oleh PDI Perjuangan.
Survei LKPI meneliti 1.421 responden dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 6.983.692 yang baru ditetapkan KPU DKI Jakarta. Penelitian yang diberi judul ‘Mencari Sosok Gubernur DKI Jakarta 2017-2022, Menciptakan Jakarta Kota Yang Bersahabat Bagi Warga dan Pengunjungnya’ digelar pada 23 Juli-30 Juli 2016. Mengunakan metode Multistage Random Sampling dengan tingkat Kepercayaan plus minus 95 persen pada tingkat kesalahan (margin of error) plus minus 2,6 persen. (*mc)