Nusantarakini.com, Jakarta – Jokowi dapat dikatakan sebagai person yang gila publikasi. Untuk urusan sholat tarawih pun, dia harus ditangkap oleh kamera. Jadilah shaf sholat yang harusnya jarak antara imam dan makmum di shaf pertama harusnya selangkah, menjadi lebih jauh. Hal itu untuk mendapatkan view yang terbaik bagi wartawan yang mengabadikan sholat tarawih Jokowi di Padang tersebut.
Apa rasanya sholat dalam sambaran silau kamera dari wartawan yang berkerumun di depannya. Dapatkah sholat Jokowi khusuk atau apakah keberadaan wartawan di depan orang yang sholat seperti itu tidak mengganggu keheningan dan kekhusukan shalat? Jelas akan mengganggu.
Rupanya liputan wartawan atas sholat Jokowi tersebut lebih penting ketimbang kekhusukan dan harapan diterimanya sholat.