Teknologi AI Tiongkok DeepSeek, Membuat Amerika dan Barat Tersungkur
Perang konsep Al, teknologi tinggi dan sektor teknologi canggih segera akan pecah. Kalah atau menang sangat tergantung dari biaya penelitian dan pengembangan.
Nusantarakini.com, Jakarta –
Pada 20 Januari 2025 kemarin, dunia Teknologi dikejutkan pengumuman DeepSeek dari Tiongkok pada hari yang bertepatan dengan pelantikan Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat (AS) yang ke-47.
Ini adalah sebuah langkah mengirimkan pesan politik yang sangat kuat. Dimana sebelumnya saat di bawah Pemerintahan Kakek Joe, Amerika telah memberikan sanksi yang sangat ketat terhadap Tiongkok.
Mereka berusaha untuk membatasi kemajuan Teknologi Tiongkok. Namun dengan diluncurkan DeepSeek ini membuktikan Tiongkok bukan hanya mampu bertahan, bahkan telah membuat AS/Barat menjadi ketinggalan.
Sebagai informasi, DeepSeek adalah sebuah platform atau layanan yang menggunakan kecerdasan buatan (AI) dan pencarian berbasis konteks untuk membantu menemukan informasi yang lebih relevan di berbagai sumber data, seperti internet, dokumen, dan database lainnya. Platform ini berfokus pada pencarian yang lebih dalam dan canggih, memanfaatkan teknik-teknik machine learning dan natural language processing (NLP) untuk memahami konteks pertanyaan dan memberikan hasil yang lebih akurat dibandingkan dengan pencarian tradisional.
Beberapa fitur yang biasanya ditemukan dalam platform seperti DeepSeek adalah:
1. Pencarian berbasis konteks: Menggunakan AI untuk memahami maksud di balik query (pertanyaan) dan tidak hanya mencocokkan kata kunci.
2. Penyaringan hasil pencarian: Menyaring hasil yang tidak relevan atau kurang tepat.
3. Analisis data: Dapat digunakan untuk mengekstrak wawasan dari kumpulan data yang besar.
DeepSeek mungkin digunakan dalam berbagai industri, dari pencarian informasi di internet hingga aplikasi perusahaan dalam mengelola dan mencari data internal mereka.
Inilah pesan yang disampaikan untuk AS, meskipun AS mencoba menghalangi pertumbuhan Tiongkok, Negeri Panda ini tetap mampu melangkah jauh lebih cepat daripada yang diperkirakan oleh banyak orang.
Seperti biasanya ketika kalah bersaing, AS pasti selalu berusaha dengan segala cara untuk menjatuhkan lawan (Tiongkok). Kakek Trump menyampaikan kepada media, ini adalah ancaman yang sangat serius yang membuat media Barat bingung sendiri, dan tidak tahu lagi harus berkata apa.
Pada saat yang sama semua saham perusahaan teknologi AS terjun bebas, anjlok termasuk perusahaan raksasa Nvidia.
Lalu, mengapa DeepSeek begitu hebat? Apa yang sebenarnya membuat AS dan Barat begitu takut dengan DeepSeek?
Kompetisi utamanya sebenarnya sangat mirip dengan kekuatan inti Tiongkok, yaitu kekuatan produktivitas yang luar biasa. Tiongkok memiliki produktivitas yang luar biasa dan terbaik didunia, dan hal ini tidak hanya soal skala, tetapi juga dengan harga yang sangat terjangkau.
Seperti yang diketahui, DeepSeek hanya menggunakan 2048 CPU, dan berhasil melakukan pelatihan simulasi parameter sebanyak 671 milliar kali.
Total biaya hanya sekitar 5,57 juta dollar, dan seluruh tim pengembang DeepSeek tidak ada satu pun yang lulusan luar negeri. Mereka semua didikan dalam negeri Tiongkok yang berjumlah 140 orang. Inilah yang membuat AS dan Barat benar-benar ketakutan.
Sebagai perbandingan, pengembangan perangkat OpenAl yang telah menghabiskan biaya lebih dari 1 milliar dollar dan durasi waktunya lebih dari setahun. Sementara DeepSeek hanya membutuhkan biaya tidak lebih dari 6 juta dollar dengan durasi waktu 60 hari (2 bulan).
Namun hasilnya hampir sama, dengan munculnya DeepSeek telah menyebabkan kerugian USD 1,2 Trilliun di pasar saham perusahaan High-Tech AS dalam beberapa hari saja.
Barat terkejut dan tidak bisa berkata-kata lagi. Inilah efisiensi dan produktivitas Tiongkok, bagaimana mereka bisa bersaing dengan hal ini.
Yang lebih mencengangkan lagi adalah, produk Tiongkok berkualitas tinggi dengan harga pengembangan yang murah, hal ini memicu kemarahan besar di pasar saham modal Barat.
Kini semua investor keuangan sadar, bahwa konsep Al dan kecerdasan buatan yang selama ini digembar-gemborkan di pasar saham Barat ternyata hanya sebuah gelembung besar.
Produk yang AS buat dengan 1 milliar dollar, di Tiongkok hanya dengan 6 juta dollar bisa menciptakan hal yang sama.
Apakah pasar finansial Wall Street masih bisa mendukung harga saham yang begitu tinggi? Bukankah ini sudah seperti sebuah penipuan?
Uang tidak pernah berbohong, dan investor pasti akan merenung. Artinya perang ini tidak hanya memukul industri teknologi AS, tetapi juga menyerang pasar finansial mereka.
Perang konsep Al, teknologi tinggi dan sektor teknologi canggih segera akan pecah. Kalah atau menang sangat tergantung dari biaya penelitian dan pengembangan.
Itulah inti daripada pertempuran Tiongkok vs AS, dan sudah dapat diprediksi siapa pemenangnya.
Seluruh sistim keuangan dunia, para investor global akan mulai berpikir ulang, investasi lebih baik ke perusahaan mana, PANDA atau AS?
Bagaimana investor akan cerdas bisa memilih, dengan 6 juta dolar di Negeri Panda bisa menghasilkan kekayaan yang setara dengan milliaran dollar di AS.
Tahun 2025 adalah tahun pecahnya gelembung dan mitos teknologi dan keuangan AS. Kita akan melihat satu persatu kebohongan besar yang terungkap di dunia Barat yang dipimpin oleh AS.
Mata masyarakat di seluruh dunia tidak buta, mereka akan bisa melihat dengan sangat jelas! [mc]
Jakarta, 1 Februari 2025.
*Chen Yi Jing, Pengamat Ekonomi dan Geopolitik.