Warkop-98

Benarkah Resisten bila Duet Anies-PDIP di Pilgub Jakarta 2024?

Anies Baswedan dan Megawati Soekarnoputri. (Tangkapan layar KompasTV)

Sebenarnya ideologi PKS dan PDIP sama. Sama-sama menjadikan Pancasila sebagai ideologi partai. Tidak ada perbedaan prinsip di antara kedua partai yang memiliki basis massa berbeda. PDIP partai nasionalis. PKS partai nasionalis religius. Sementara PDIP dan PKB sudah sering berjalan bersama baik di Pilpres maupun Pilkada.

Nusantarakini.com, Bandung –

Anies Baswedan dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sedang menjadi percakapan warga Jakarta. Bahkan Anies dan Puan Maharani saling puji. Sinyal Anies akan berduet dengan kader PDIP di Pilgub Jakarta? Kita tunggu tanggal mainnya.

Berkaca hasil Pilpres 2024 di Jakarta. Pasangan Anies-Muhaimin kalah tipis dari Prabowo-Gibran. Selisih suara cuma 38 ribu atau selisih hanya 0,6 persen. Bila pasangan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud digabung perolehan suara kedua pasangan ini menjadi 58.33 persen. Jauh meninggalkan Prabowo-Gibran hanya 41,67 persen.

Mungkin hitungan inilah yang menjadi dorongan PKS, PKB dan PDIP; mungkin juga NasDem mengusung Anies Rasyid Baswedan berpasangan dengan kader PDIP di Pilgub Jakarta. Hitung-hitungannya realistis. Anies-Kader PDIP berpotensi besar menang.

Hanya saja ada pandangan skeptis dari sebagian publik. Duet Anies-PDIP di Pilgub Jakarta berpotensi ditinggalkan oleh pendukung militan Anies dan PDIP. Benarkah?

Berdasarkan pengalaman sengketa hasil Pilpres 2024 kemarin. Terpotret bahwa pendukung 01 dan 03 solid mengawal hasil sengketa Pilpres 2024 baik di KPU, DPR hingga MK.

Kita menyaksikan bersatunya pendukung 01 dan 03 karena memiliki kesamaan tujuan. Menggugat hasil Pilpres 2024 secara jujur dan adil dimana menurut keduanya ditengarai adanya dugaan kecurangan.

Kompaknya pendukung 01 dan 03 saat gugatan hasil sengketa Pilpres 2024 memecah kebuntuan politik di antara kedua pendukung. Bahwa perbedaan ideologi politik antara 01 dan 03 hanya isapan jempol belaka.

Sebenarnya ideologi PKS dan PDIP sama. Sama-sama menjadikan Pancasila sebagai ideologi partai. Tidak ada perbedaan prinsip di antara kedua partai yang memiliki basis massa berbeda. PDIP partai nasionalis. PKS partai nasionalis religius. Sementara PDIP dan PKB sudah sering berjalan bersama baik di Pilpres maupun Pilkada.

Memang bersatunya Anies Rasyid Baswedan dan PDIP, PKS, dan PDIP merupakan hal fenomenal. Setelah di Pilpres 2024, Anies Rasyid Baswedan dinilai berhasil ‘menyatukan’ PKS dan PKB dalam satu barisan. Koalisi Perubahan yang terdiri dari PKS, PKB dan NasDem mengusung Anies-Muhaimin di Pilpres 2024.

Dalam konteks ini banyak ahli yang menyebut Anies Rasyid Baswedan sebagai sosok pemersatu ummat Islam. Antara Islam perkotaan dan perdesaan. Islam modern dan Islam tradisional.

Pilpres 2024 memecah kebekuan politik antara PKS dan PKB. Anies Rasyid Baswedan diaggap sebagai sosok pemersatu antara PKB dan PKS. Selama 20 tahun terakhir antara PKS dan PKB belum pernah bersatu dalam koalisi Pilpres.

Terakhir PKS masih Partai Keadilan dan PKB tergabung dalam poros tengah. Ketika itu Pilpres tahun 1999 masih melalui MPR. Pasangan Abdurrahman Wahid-Megawati Soekarnoputri terpilih sebagai presiden dan wakil presiden yang dipilih secara terpisah oleh MPR.

Fenomena Pilpres 2024 kemungkinan akan terjadi juga di Pilgub Jakarta. Koalisi antara PKS dan PDIP. Banyak orang menilai antara PKS dan PDIP bagai minyak dan air. Sulit disatukan. Persis sama dengan PKS dan PKB. Pilpres 2024 memecah kebuntuan antara PKS dan PKB.

Kini di Pilgub Jakarta berhembus kabar kemungkinan PKS berkoalisi dengan PDIP mengusung Anies Rasyid Baswedan kembali ke Jakarta.

Bila koalisi PKS dan PDIP benar-benar terwujud di Jakarta tentu saja langkah maju kedua partai ideologis yang dikenal militansi kadernya tiada duanya.

Fenomena Anies Rasyid Baswedan kembali memecah kebekuan politik antara PKS dan PDIP. Bersatunya dua partai ideologis untuk kemajuan dan mensejahterakan rakyat Jakarta lima tahun ke depan.

Tentu saja bila Anies, PKS, dan PDIP benar-benar berkoalisi merupakan kabar baik bagi warga Jakarta. Dua partai religius nasionalis dan nasionalis religius diwakili melalui sayap organisasi PDIP, Baitul Muslimin Indonesia akan bahu membahu membangun Jakarta; maju kotanya, bahagia warganya. Berpotensi besar akan menang. [mc]

Wallahua’lam bish-shawab.

Bandung, 3 Dzulhijjah 1445/10 Juni 2024.

*Tarmidzi Yusuf, Kolumnis.

Terpopuler

To Top