Nusantarakini.com, Bandung –
Joko Widodo alias Jokowi menawarkan kepada ormas keagamaan untuk mengelola proyek tambang.
Ke mana arah Jokowi dengan kebijakan ini?
Diduga Jokowi ingin agar setelah lengser tidak ada tuntutan hukum, terutama dari umat Islam. Jika ormas-ormas Islam sudah ikut tercebur dalam bagi-bagi proyek, secara tidak langsung sudah masuk jeratan lingkaran setan. Sehingga tidak mungkin lagi ormas keagamaan (khususnya ormas Islam) bakal menuntut proses hukum bagi Jokowi.
Waspada, jangan percaya sedikit pun pada pendusta. Seorang pendusta sampai kapan pun akan tetap berbohong.
Jangan terperdaya dengan tawaran ikut ambil bagian dalam pengelolaan tambang. Semuanya bisa jadi jebakan.
Siapa pun yang masuk perangkap Jokowi tidak ada yang selamat.
Semua orang yang kritis terhadap kedzaliman penguasa (Jokowi), jika sudah dirangkul (dijebak) dengan uang, jabatan, proyek (bermasalah), atau dapat ancaman, hampir semuanya takluk dan berbalik arah jadi pemuja-pemuji Jokowi. Tidak terkecuali para pimpinan Partai Islam (PAN, PPP, PBB) pun berubah jadi pemuja Jokowi.
Orang-orang di sekitar Istana itu banyak yang dulunya sebagai pengkritik Jokowi dengan ledekan kata-kata “kerempeng,” “goblok,” “tidak pro rakyat,” dll. tapi setelah dikasih “tulang,” jadi sangat loyal sama majikannya.
Setelah para Ketum Partai berhasil disandera dan berada dalam kendali Jokowi, Jokowi menyasar para ulama (suu) yang bisa dibeli dengan uang segepok. Sekarang ada tokoh agama yang sudah jadi die hard penguasa (Jokowi dan penerusnya), termasuk salah satu organisasi keagamaan terbesar dan organisasi sayapnya. Mereka siap bela Jokowi sampai mati jika Jokowi disakiti. (Lalu bagaimana jika Jokowi diadili rakyat karena dosa-dosa pokitiknya?)
Tapi masih ada beberapa pihak yang tidak mampu ditaklukkan Jokowi, dan mereka pasti dimusuhi dan berusaha untuk dibungkam, dipinggirkan, dihancurkan, bahkan dilenyapkan. Mereka adalah orang-orang yang berada di jalur yang benar dan insya Allah dalam lindungan dan keridhaan Allah.
Tidak puas dengan perkembangan dan kemajuan Islam dan umat Islam di Indonesia, Jokowi (mungkin suruhan oligarki taipan) menawarkan ormas Islam ikut dalam usaha tambang. Tawaran ini patut dicurigai untuk menghancurkan ormas Islam.
Ini beberapa alasannya :
Pertama, Selama ini ucapan Jokowi satu pun tidak ada yang bisa dipercaya, bahkan antara yang diucapkan dengan yang terjadi justru suka kebalikannya.
Kedua, Selama ini Jokowi tidak pernah beriktikad baik dengan umat Islam dan para ulama yang lurus, kecuali mereka yang sudah bisa dibeli dengan dunia.
Ketiga, Politik (busuk) Jokowi bergaya komunis kepada para pengkritiknya : “rangkul atau pukul.”
Keempat, Jokowi selalu menggunakan politik sandera kepada para pembantunya agar bisa terus bisa dikendalikan dan mengikuti kemauannya.
Kelima, Proyek tambang saat ini sedang sangat bermasalah, baik yang legal apalagi yang ilegal. Diduga agar para maling tidak diusik-usik, maka ormas Islam harus dilibatkan, tujuannya hanya untuk hilanglah ghirah perjuangan membela kebenaran. Yang terjadi adalah kesesatan dan kehancuran. Jika umat Islam mau kuat, hindari terjebak dalam urusan dunia dan rebutan jabatan. [mc]
Bandung, 25 Dzulqa’dah 1445.
*Sholihin MS, Pemerhati Sosial dan Politik.