“Gejala kecurangan dan ketidaknetralan pihak2 tertentu sdh mulai nampak. Kalender th 2024 terpampang foto mas Ganjar. Padahal dia sdh berahir masa jabatannya pd bln September 2023. Gmn sikap panjenengan selaku Pj Bupati Banjarnegara dg kejadian seperti ini…? Saran saya kalender tsb ditarik dan ganti hanya foto panjenengan selaku Pj. Bupati dan Mas Indarto selaku Sekda. Hrs jaga situasi Banjarnegara yg aman dan tenteram serta damai.”
Nusantarakini.com, Banjarnegara –
Suhu politik jelang pilpres 2024 sudah mulai memanas. Berbagai upaya untuk memenangkan kandidat yang diusung pun sudah dijalankan. Namun, ternyata sudah cukup marak ditemukan bukti indikasi kecurangan yang dilakukan oleh satu dua tim capres cawapres tertentu, baik skala nasional maupun di daerah.
Ketua Forum Komunikasi Antar Simpul Relawan Anies Baswedan (Forkom ABW) Kabupaten Banjarnegara, Imam Purwadi, mengatakan bahwa timnya menemukan bukti-bukti indikasi kecurangan yang dilakukan oleh salah satu kubu Capres yang menyalahgunakan jabatan dan kekuasaannya untuk memenangkan kandidatnya dengan cara yang tidak elegan.
“Ini ada beberapa temuan penting dari para relawan. Bagi masyarakat para penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) itu diberikan kalender tahun 2024. Tapi di situ masih terpampang foto Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Jawa Tengah,” ucap Imam kepada Nusantarakini.com, Banjarnegara, Sabtu, 11 November 2023.
“Padahal Ganjar kan sudah habis masa jabatannya sebagai Gubernur Jateng pada September 2023. Di situ ada foto Ganjar dan di sampingnya ada foto Pj. Bupati dan Setda Banjarnegara,” lanjutnya.
Imam menyesalkan adanya indikasi kecurangan ini, menurutnya ini sudah menjadi gelagat yang tidak bener. Dia menduga, sepertinya kalender tersebut diproduksi oleh Pemda Banjarnegara, karena di situ ada logonya. Yaitu logo PKH, Pemkab Banjarnegara, Pemprov Jateng, dan logo Bank BRI.
“Menurut saya ini sudah kecurangan yang terselubung memanfaatkan itu, karena memuat foto Ganjar. Dan itu hampir merata di setiap desa,” ungkap Ketua Jarnas ABW Banjarnegara ini.
Kendati demikian, Imam menduga pelaku kecurangan tersebut nampaknya oknum dari pendamping bansos, dan mereka mengarahkan agar nanti memilih foto itu.
Tentang kalender yang disinyalir sebagai kecurangan, Imam juga sudah berusaha untuk melakukan konfirmasi lewat whatsApp (japri) dengan Pj Bupati Banjarnegara, Tri Harso Widirahmanto, SH. Hal ini menurutnya sudah tidak benar. Karena bupati pada saat ada acara dalam sambutannya ingin agar pemilu 2024 dilaksanakan dengan aman, damai dan tentram. Tetapi ketika sudah ada upaya-upaya dari oknum dinas, maka jelas mereka yang menciptakan situasi yang tidak damai.
“Gejala kecurangan dan ketidaknetralan pihak2 tertentu sdh mulai nampak. Kalender th 2024 terpampang foto mas Ganjar. Padahal dia sdh berahir masa jabatannya pd bln September 2023. Gmn sikap panjenengan selaku Pj Bupati Banjarnegara dg kejadian seperti ini…? Saran saya kalender tsb ditarik dan ganti hanya foto panjenengan selaku Pj. Bupati dan Mas Indarto selaku Sekda. Hrs jaga situasi Banjarnegara yg aman dan tenteram serta damai.” Demikian pesan pendek Imam via WhatsApp tersebut. Namun sangat disayangkan belum ada respon jawaban dari Pj Bupati Banjarnegara.
Imam Purwadi menegaskan, untuk mewujudkan Banjarnegara yang aman, damai, tentram, guyub dan rukun jangan hanya dalam retorika, tetapi harus ada wujud nyata dalam sikap dan tindakan dari semua unsur elemen masyarakat termasuk para pejabat publik.
“Jadi, terkait masalah kalender yang dibagikan kepada para penerima PKH melalui pendamping PKH. Kepala Dinas Sosial Banjarnegara harus tahu dan diberi teguran sesuai mekanisme aturan yang ada, karena pendamping PKH di bawah kendali Kepala Dinas Sosial. Banjarnegara harus aman, damai dan tenteram sesuai harapan Pj. Bupati dan kita semua,” imbaunya.
“Dan kami berharap Bakorsi mulai bergerak mengawal dan mengawasi mulai saat ini, karena ada upaya-upaya terselubung dari pihak tertentu,” pungkas Imam mengakhiri. [mc]