Nusantarakini.com, Jakarta –
Diduga tiga anggota Banser main hakim sendiri menganiaya Abbaa Basyirin, yang juga Sekretaris FPI Wonosobo. Tidak jelas alasan hukumnya mengapa kelompok yang kerap mengklaim diri rahmatan lil alamin ini main pukul tanpa ada welas asih.
Seperti yang diperoleh NK dari saksi, kronologi kejadiannya sebagai berikut:
Semalam, Rabu 18 Juli 2018, Gus Abbas Sekretaris FPI Wonosobo dipersekusi dan dianiaya oleh tiga orang anggota ormas intoleran (Banser), sebut narasumber.
1. Pada Rabu Malam (18/7/2018) sekitar pukul 18.30 WIB, awalnya Gus Abbas didatangi tiga orang berseragam Banser salah satunya bernama Mamat Kalianget Wonosobo ke rumah Gus Abbas.
2. Gus Abbas kemudian menyambut para tamu dengan baik dan mempersilahkan mereka untuk untuk duduk.
3. Setelah duduk, ketiga anggota Banser tersebut langsung membentak Gus Abbas dan menuduhnya menyebarkan FPI di lingkungannya.
Salah seorang tamu mengatakan: “sampeyan seng nyebar-nyebarna FPI?”/ “Kamu yang mengajak-ajak orang masuk FPI?”.
Kemudian dijawab oleh Gus Abbas: “kulo mboten nyebarke nek pengurus enggeh.” “Memang benar saya pengurus FPI tapi tidak mengajak orang-orang masuk FPI.”
4. Setelah ada penjelasan dari Gus Abbas, tiga Orang Banser tersebut langsung memukuli Gus Abbas pada bagian wajah dan telinga sebanyak tiga kali sambil mengancam mau membunuh. Saksi mata anak korban yang masih kecil dan istrinya.
5. Setelah memukul mereka pergi keluar meninggalkan korban dan para pelaku persekusi ini mengancam lagi mau membunuh di depan Gus Abbas, Istri dan anak-anaknya.
6. Kemudian pada pukul 22.00 WIB Gus Abbas langsung divisum dan kemudian meneruskan laporan ke Polres.
7. Namun karena korban tiba-tiba merasa mual dan pusing sehingga sulit memberikan keterangan, akhirnya proses BAP dihentikan, insya Allah dilanjutkan besok (Hari ini Kamis 19/7/2018). Sementara pengaduan awal sudah diterima oleh Reskrim.
8. Setelah Gus Abbas dibawa ke Rumah Sakit, Banser malah datang lagi dalam jumlah besar ke lokasi rumah Gus Abbas, dan juga ke lokasi pondok Kyai Kholid. Bahkan ada juga Banser yang keluyuran di Rumah Sakit. Jadi Sudah mendzollimi, masih juga mengintimidasi dan meneror.
9. FPI Wonosobo berharap proses hukum harus di kawal jangan sampai berhenti di tengah jalan. Karena di Wonosobo Banser sudah lama arogan dan sering mengganggu FPI.
Salah seorang tokoh Wonosobo yang tinggal di Jakarta, Muhammad Adib Amrullah, menghimbau agar Ansor dapat menahan diri supaya tidak main hakim sendiri. “Cara-cara kekerasan dan perskusi bukan adat orang Wonosobo. Hendaknya itu tidak dilakukan,” ujarnya.
Dia juga menghimbau, agar Ketua Umum Ansor, Yaqut Chalil Qaumas supaya menertibkan anggota Banser-nya sekaligus memberikan sangsi keras karena telah merusak nama baik Wonosobo yang bercitra ASRI (Aman, Sehat, Rapi dan Indah).
Seperti yang diketahui, FPI Wonosobo diketuai oleh KH. Mukhalid Chudlari dengan sekretaris, Gus Abbas Basyirin. (btg)