Nusantarakini.com, Jakarta –
Saya gelisah dengan berita pembakaran toserba di Mojokerto yang didalangi oleh pemiliknya sendiri, David Gunawan (49), guna mendapatkan klaim asuransi sebesar 20 Milyar. Padahal toserbanya baik-baik saja. Mungkin dia ingin menukar bisnis dengan uang 20 M itu.
Bagi saya, ini di luar nalar, dan bagaikan fiksi. Tapi ternyata tidak bagi yang bersangkutan. Ini juga membuka mata bagi kita bahwa di dalam masyarakat ada orang-orang ekstrem yang menyimpan motif kriminal dalam menjalankan bisnis.
Sebenarnya cerita tentang kenekadan orang membakar propertinya sendiri demi klaim asuransi, bukan cerita baru. Namun dengan kejadian di Mojokerto ini, semakin nyata bahwa fakta semacam ini ada sebagai realita di hadapan kita.
Tentu kalau seorang yang berperasaan tidak sanggup melakukan hal ekstrem semacam ini. Ini musti hanya bisa dilakukan oleh orang yang tujuannya semata-mata kekayaan demi kekayaan. Kelakuan semacam ini tentu tidak termaafkan. Kepada dirinya saja dia sanggup berbuat seekstrem itu, apalagi ke orang lain.
Orang semacam ini harus diusut dan diberikan ganjaran yang setimpal. Bahaya jika teknik bisnis semacam ini menyebar di tengah masyarakat.
Saya malah curiga, jangan-jangan kasus-kasus kebakaran yang kerap terjadi selama ini, disengaja dan ada hubungan dengan urusan klaim asuransi plus urusan bisnis pula.
Ya Tuhan, geblek bila hal semacam ini dibiarkan. Salut untuk polisi Mojokerto yang berhasil mengungkap motif pembakaran toserba warna-warni tersebut. Ini harus dijadikan pelajaran bagi siapa lagi yang mencoba menerapkan modus serupa untuk menjalankan bisnis di Indonesia. (bbs)
