Kontemplasi

Nusantarakini.com, Bekasi –
Penguasa tuntas mengoyak nurani.
Mencengkram menyeruak tangan besi.
Protes publik dihalangi tafsir konstitusi.
Massa aksi dibatasi sederet jeruji.
Kebenaran semakin terintimidasi.
Keadilan kian tereliminasi.
Kehinaan bagi yang menyeru demokrasi dan dituding provokasi.
Kemuliaan bagi semua yang tak tahu dan lupa diri.
Seperti bunuh diri bagi yang beku berdiam diri.
Seiring tak sedikit yang bangga menjunjung distorsi.
Keberanian kian sepi bersembunyi.
Perlawanan kerap menghitung untung rugi.
Hukum telah mengaborsi revolusi.
Politik sekarat tersumbat tirani.
Gemuruh berontak dalam hati.
Wajah mengidap terik terpaksa memancar pucat pasi.
Sadar dan pasrah bersandar pada kekuatan Ilahi.
Akankah menuai militansi atau frustasi menghadapi oligarki? [mc]
Bekasi, 30 Maret 2025.
*Yusuf Blegur, Mantan Presidium GMNI.
