Ini Alasan Amerika dan Israel Ingin Mengosongkan Jalur Gaza

Nusantarakini.com, Jakarta –
Amerika Serikat (AS) bersama Israel berkeinginan untuk mengosongkan jalur Gaza. Hal ini disampaikan dengan tegas oleh Presiden AS Donal Trump beberapa waktu yang lalu.
Usulan memindahkan dua juta warga Palestina di jalur Gaza muncul setelah pertemuan presiden AS Dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Adapun Menteri Pertahanan Israel Katz memuji pengumuman Trump yang berusaha memindahkan dengan paksa warga Palestina di Gaza. Katz mengatakan pengusiran warga Palestina yang rencananya akan diatur secara khusus untuk keberangkatan melalui laut, udara dan darat.
Dan Katz akan menyiapkan militer Israel untuk memindahkan warga Palestina untuk pergi dan berimigrasi, sebagaimana norma di seluruh dunia.
Pengusiran warga Palestina merupakan hal yang sangat sensitif dan kontroversial di Timur Tengah. Karena pengusiran paksa atau paksaan terhadap penduduk di bawah pendudukan militer merupakan kejahatan pegang, yang dilarang berdasarkan Konvensi Jenewa 1949.
Dan dapat dikatakan sebagai kegagalan Israel untuk meraih tujuan yang sebenarnya, yaitu genosida untuk mengosongkan jalur Gaza.
Kenapa Jalur Gaza harus dikosongkan dan kenapa HAMAS diberi label teroris?
Palestina, khususnya Jalur Gaza itu kaya karena memiliki sumber kekayaan alam yang sangat melimpah yaitu minyak bumi dan gas bumi.
Di dalam sebuah laporan geologis oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang berhubungan dengan perdagangan dan pembangunan (UNCTAD), meliris/mengonfirmasi bahwa di wilayah Palestina/Jalur Gaza terdapat data yang menunjukkan, bahwa di sana memiliki cadangan minyak dan gas alam yang sangat banyak. Terutama di Area C, di West Bank dan di Pantai Laut Mediterania tidak jauh dari tepi barat Jalur Gaza.
Dalam laporan tersebut disebutkan cadangan gas diperkirakan lebih dari 122 triliun cubic feet dan lebih dari 1,7 milliar barrel minyak bumi. Yang nilai Ekonomi nya tidak kurang dari USD 525 billion.
Namun Rakyat palestina tidak boleh mengekploitasi kekayaan alam di jalur Gaza untuk kesejahteraan rakyatnya. Dengan dalih kekayaan alam tidak boleh dikuasai teroris, maka Pejuang HAMAS diberi label sebagai organisasi teroris. Karena yang boleh mengeksploitasi hanyalah Amerika Serikat (nenek moyang teroris yg sesungguhnya).
Sehingga muncul pertanyaan, siapa yang diteror oleh HAMAS di muka bumi ini?
Selain Amerika dan Israel yang secara terang-terangan ingin merampok sumber kekayaan energi di Palestina dengan mengusir masyarakatnya di Jalur Gaza. Sedangkan militan HAMAS yang berjuang mempertahankan tanah tumpah darahnya dimasukkan ke dalam daftar organisasi teroris.
Itu sebenarnya karena telah menggangu kepentingan AS/Israel dan inilah yang disebut keadilan oleh Paman Sam.
Maka sehubungan dengan Sumber kekayaan alam yang ada di Jalur Gaza. Saat ini Amerika telah membicarakan dengan Israel untuk mengembangkan ladang gas/minyak bumi dari laut Mediterania ke Israel.
Amerika Serikat/Israel menunjukkan wajah asli mereka, keluar tanduk-tanduk Iblis-nya yang langsung tertuju ke sumber kekayaan alam.
Bisa kita bayangkan di Jalur Gaza yang telah digempur habis-habisan oleh tentara Israel/IDF, baik dari udara maupun darat, mayat-mayat manusia bergelimpangan. Baik wanita, anak-anak, warga sipil dan ratusan ribu manusia mengungsi sehingga menimbulkan bencana kemanusiaan di Jalur Gaza.
Amerika malah sedang deal-deal-an tentang ladang minyak dan gas alam di wilayah Palestina/Jalur Gaza.
Saat ini penasehat energi utama Presiden Amerika AMOS HOCHSTEIN sedang berada di Israel untuk membahas pengelolaan ladang minyak bumi dan gas alam.
Dan mereka telah sepakat untuk memasang pipa gas dan pipa untuk minyak munuju ke Israel. Oleh karena itu Jalur Gaza harus dikosongkan dengan cara apapun.
Amos berretorika kosong dengan mengatakan bahwa sumber alam kekayaan alam di Jalur Gaza benar-benar bisa menjadi sumber pendapatan yang dapat membantu perekonomian Palestina. Dan memastikan ada sistem energi yang independen untuk kesejahteraan rakyat Palestina di Jalur Gaza.
Trump pun berretorika dengan meneriakkan akan berhenti mengirim senjata ke Israel, apabila Israeal tetap menyerang Jalur Gaza.
Ini hanyalah sinetron yang dimainkan badut-badut Amerika, biar kelihatan seru dan untuk menutupi muka iblisnya saja.
Sehingga ini dapat kita simpulkan bahwa pengusiran/pengosongan di Jalur Gaza adalah untuk kepentingan minyak bumi dan gas bumi. Tidak ada hubungan dengan apapun, apalagi dikaitkan dengan kitab suci.
Dan bukan untuk kesejahteraan rakyat Palestina, tapi untuk kemakmuran majikan Kakek Trump dan Si Rambo Netanyahu. Yaitu kaum Kapitalis yang bercokol di belakangnya, namanya negara Amerika Serikat dan Israel. [mc]
Jakarta, 13 Februari 2025.
*Chen Yi Jing, Pengamat Ekonomi dan Geopolitik.
(Foto: Wikipedia).
