Politik

Survei SMRC di Pilkada Rokan Hulu Dikritisi, Hasilnya Aneh dan Tidak Akurat?

Muhammad Iqbal, masih belum bisa menghilangkan rasa herannya meski ditemani secangkir kopi. (FB M. Iqbal)

“Apa yang dilakukan oleh Jaringan SMRC Wilayah Riau ini sangat memalukan dan menciderai etika ilmu pengetahuan.”

Nusantarakini.com, Pekanbaru

Direktur Eksekutif Riau Gemilang Institute, Muhammad Iqbal, menegaskan, “Intelektual boleh salah, tetapi dia tidak boleh bohong!” Hal ini terkait dengan hasil survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) beberapa waktu yang lalu.

Diketahui, rilis survei SMRC menempatkan Murnis Mansyur sebagai kandidat dengan Top of Mind dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Rokan Hulu 2024.

“Tapi tunggu dulu, saking canggihnya survei tersebut ada nama Ridwan Kamil yang masuk dalam hasil survei tersebut,” kata Iqbal dikutip dari akun facebook pribadinya.

Dia menyayangkan, barangkali para peneliti jaringan SMRC yang berada di wilayah Riau lupa bahwa yang melalukan survei popularitas pasangan calon bupati dan wakil bupati Rokan Hulu dan bahkan wilayah Riau bukan hanya mereka.

“Sepengetahuan saya ada lembaga survei seperti LKPI Starpoll, Indikator, LSI, Charta Politika dan Pollmark yang telah melakukan survei yang sama. Khusus untuk wilayah Rokan Hulu setidaknya ada 7 lembaga survei termasuk SMRC dan Polmatrix yang telah bekerja dan mengukur elektabilitas pasangan calon kepala daerah,” terang Iqbal.

Hasilnya, lanjut dia, lima lembaga survei menempatkan tiga nama calon kepala daerah potensial yang berkemungkinan berpeluang menang dalam Pilkada Rokan Hulu 2024. Pertama, Hafith Syukri, kedua Indra Gunawan dan yang ketiga Kelmi Amri. Mereka saling unggul dalam rentang margin of error.

“Hanya dua lembaga survei yang menempatkan nama Murnis Mansyur unggul dan berada pada posisi atas dalam kacamata surveinya. Pertama, Polmatrix dan yang kedua Jaringan SMRC Wilayah Riau,” tutur pria murah senyum ini.

Menurut Iqbal, apa yang dilakukan oleh Jaringan SMRC Wilayah Riau ini sangat memalukan dan menciderai etika ilmu pengetahuan. Bukan hanya masyarakat di Rokan Hulu dan Provinsi Riau, tetapi juga warga masyarakat Indonesia.

“Karena walau bagaimanapun, Anda bisa membohongi orang dalam waktu tertentu, tetapi tidak selama-lamanya. Pada waktu dan gilirannya kebohongan itu akan terbongkar dengan sendirinya,” ucapnya.

Hasil survei Pilkada Rokan Hulu yang dirilis SMRC dianggap kontroversi dan menuai kritik. (Sumber: FB Muhammad Iqbal)

Bahkan, kata Iqbal, akibat kebohongan yang tidak teroganisir itu pulalah nama Ridwan Kamil (mantan Gubernur Jawa Barat) dan nama Sukirman (bukan Bupati Rokan Hulu) menjadi salah satu kandidat yang masuk dalam radar top of mind Pilkada Rokan Hulu tahun 2024 ini.

Salah satu nama teratas, lanjut dia, dan kebetulan sudah menemukan pasangan yang sudah hampir pasti, Kelmi Amri dan Asparaini tentu tersenyum sumringah melihat hasil survei jaringan SMRC ini.

“Karena dua nama kompetitor teratasnya dalam rentang margin of error belum menemukan partai untuk berlayar (Hafith Syukri dan Indra Gunawan-red) dan dua nama tersebut ditempatkan jauh di bawah hasil survei yang dalam opini publik penuh dengan ‘skandal’ ini,” pungkas Iqbal mengakhiri. [mc]

Terpopuler

To Top