Petugas Pajak Dianggap Makin Mencekik Rakyat, Ini Kejadian yang Dialami Warga Lubuk Pakam
“Beginilah cara rezim ini menghimpit rakyatnya. Sedangkan makan pun sudah pas-pasan tiap hari. Gara gara rezim Jokowi rajin membuat utang, rakyat kecil menjadi sasaran.”
Nusantarakini.com, Lubuk Pakam –
Baru saja ada kejadian petugas pajak mendatangi rumah bagi pemilik kendaraan bermotor yang nunggak pembayaran pajaknya. Padahal belum sampai satu tahun terlambat bayar pajak.
Hal ini seperti yang dialami oleh Yusron Harahap, salah satu warga Lubuk Pakam, Sumatera Utara. Kata dia, rumahnya dua kali didatangi petugas dari Kantor UPTD PPD Lubuk Pakam.
“Pertama, datang petugas atas nama Ferry pada hari Selasa, 23 Juli 2024. Pas gak ada orang di rumah. Informasi dari tetangga, katanya ada tamu dari Samsat, besok datang lagi katanya,” kata Yusron dalam keterangannya kepada Nusantarakini.com, Lubuk Pakam, Rabu, (24/7/2024).
“Kemudian yang kedua datang hari ini, Rabu 24Juli 2024, sekitar jam 11.20 WIB. Ketepatan saya masih di rumah pas ada tamu,” sambung Yusron.
Yusron pun lebih banyak mengeluh menceritakan kondisi sosial ekonomi yang dialaminya sekarang, termasuk juga masyarakat luas pada umumnya. Sehingga merasa berat meskipun hanya untuk membayar pajak kendaraan bermotor. Karena untuk keseharian saja kondisi masyarakat sekarang seperti terjepit.
“Beginilah cara rezim ini menghimpit rakyatnya. Sedangkan makan pun sudah pas-pasan tiap hari. Gara gara rezim Jokowi rajin membuat utang, rakyat kecil menjadi sasaran,” keluhnya.
Yusron mengatakan, bagi masyarakat Indonesia di level bawah siap-siaplah. Nampaknya semakin hari dipersempit ruang gerak nafas rakyat agar tidak bisa menikmati hasil kemerdekaan yang diproklamasikan 17 Agustus 1945.
“Sementara kita tau belum lama ini rezim Jokowi menggelontorkan dana triliyunan rupiah kepada konglomerat demi PSN dan ambisi Jokowi,” paparnya.
“Inilah hasil revolusi mental yang dibanggakan rezim Jokowi dan pendukungnya. Rakyat kecil sudah langsung dapat teguran dari pajak.
Di mana lagi masyarakat bisa mengadu? Silahkan jawab sendiri wahai rakyat Indonesia,” sambung Yusron mengakhiri keterangannya. [gs/mc]
