Nusantarakini.com, Jakarta –
Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto tidak akan menjegal pencalonan Anies Baswedan pada Pemilihan Gubernur Daerah Khusus Jakarta (DKJ) yang akan digelar November 2024 mendatang. Presiden terpilih itu juga dinilai tidak akan menghambat program-program Anies kalau nantinya terpilih sebagai gubernur.
Penilaian itu muncul berdasarkan karakter Prabowo yang selama ini dikenal sebagai sosok yang terbuka dalam bersikap. Prabowo sejauh ini belum terlihat menunjukkan ketidaksukaan atas isu pencalonan Anies jelang gelaran Pilgub Jakarta ini.
“Itu saya lihat kelebihan Prabowo, bahwa kalau dia senang, dia katakan senang. Kalau tidak, tidak. Dia orang yang sportif,” jelas Guru Besar Universitas Syiah Kuala (USK) Prof. Ahmad Humam Hamid dikutip dari KBA News Selasa, 28 Mei 2024.
Prof. Ahmad Humam Hamid (Foto: Istimewa)
“Dan saya belum melihat sepatah kata pun dari Gerindra yang mengirim pesan kepada publik bahwa Gerindra dan Pak Prabowo tidak suka Anies. Belum ada itu. Atau saya belum baca. Tapi saya kira enggak (ada),” sambung sosiolog yang juga pemerhati politik ini.
Terlebih Prabowo, yang akan dilantik sebagai presiden pada 20 Oktober 2024 mendatang, saat ini sedang disibukkan untuk menyiapkan pemerintahan yang akan dinakhodainya nanti. Apalagi setelah itu, lanjut Prof. Humam, pekerjaan berat sudah menantinya. Termasuk di depan mata menyukseskan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
Meskipun dia tidak menampik akan ada saja orang yang berupaya membisiki Prabowo agar menghambat langkah politik Anies Baswedan.
“Bahwa ada orang yang mengganggu emosinya, ya biar saja. Tidak akan terpengaruh beliau,” ucapnya.
Bahkan menurutnya, Prabowo juga akan senang kalau Anies kembali memimpin Jakarta. Karena Anies akan bisa mewujudkan Jakarta sebagai kota global dan pusat perdagangan dunia setelah tidak lagi menjadi ibu kota negara seperti tertuang dalam UU DKJ.
“Saya kira itu akan sangat membantu Pak Prabowo di mana beliau fokus untuk IKN dan Anies fokus mendesain bagaimana format baru Jakarta sebagai pusat ekonomi regional dan dunia,” pungkasnya. [mc/kba]
