Nusantarakini.com, Pekanbaru –
Pesta demokrasi untuk mendapatkan pemimpin baru di daerahnya dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 sudah menghangat dan ramai dalam pemberitaan media. Termasuk juga maraknya lembaga survei yang sudah memulai penjajakan untuk mengukur elektabilitas dan popularitas bakal calon (bacalon) kepala daerah.
Lembaga Konsultan Politik Indonesia (LKPI-Starpoll) kembali melakukan survei untuk mengukur popularitas Bacalon Bupati Rokan Hulu berdasarkan penilaian masyarakat.
Peneliti Senior LKPI Starpoll area Riau, Muhammad Iqbal, M.A, menyampaikan bahwa lembaganya telah melakukan survei untuk mengukur tingkat popularitas dan elektabilitas Bacalon Bupati Rokan Hulu pada tanggal 15-30 April 2024.
Menurut Iqbal, survei dilakukan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner oleh enumerator yang telah mendapatkan pelatihan.
“Populasi survei adalah warga masyarakat Kabupaten Rokan Hulu yang sudah memiliki hak pilih, yaitu mereka yang sudah berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah saat survei dilakukan,” tutur Ikbal saat konferensi pers di Wareh Kupie, Jalan Arifin Ahmad, Pekanbaru, Kamis, (23/5/2024).
“Penarikan sampel dilakukan secara acak dengan menggunakan metode multistage random sampling. Penarikan sampel mempertimbangkan proporsi antara antara jumlah pemilih dan jumlah sampel pada setiap kecamatan, dan proporsi laki-laki dan perempuan,” imbuhnya.
Sedangkan jumlah sampel yang diambil dalam survei ini sebesar 572 orang yang tersebar secara proporsional di 16 kecamatan di Kabupaten Rokan Hulu dengan margin of error survei ini sebesar +-4,4 % pada tingkat kepercayaan 95 %.
Lebih lanjut Ikbal memaparkan, terkait tingkat popularitas Bacalon Bupati Rokan Hulu, Hafith Syukri unggul dengan prosentase 59,0 %. Disusul Kelmi Amri (54,8 %), Indra Gunawan (50,2 %), Syafaruddin Poti (39,7 %), Erizal (38,6 %), Sari Antoni (33,6 %), Syamsurizal (30,1 %), Anton (19,9 %), Tengku Rusli (17,7%), Murnis (9,6%), Martawi (9,6%) dan Sri Hardono (5,0%).
Sedangkan untuk tingkat elektabilitas calon bupati, ternyata Hafith Syukri juga tetap digdaya dengan perolehan 15,2 %, disusul oleh Kelmi Amri 14,3 % dan Adam Syafaat 7,2 %.
Untuk peringkat ke-4 dan seterusnya diduduki Indra Gunawan 6,5 %, Erizal 4,8 %, Syafaruddin Poti 3,1 %, Alpasirin 3,1 %, Tengku Rusli 2,8 %, Anton 2,4 %, Sari Antoni 2,2 %, dan Syamsurizal 1,3 %.
Sedangkan yang memperoleh nol koma yaitu Murnis 0,7 %, Wanda 0,2 % dan Martawi 0,2 %. Dan yang tidak tahu/tidak menjawab/rahasia sebesar 36,0%.
Iqbal juga memaparkan hasil simulasi tingkat elektabilitas 7 calon bupati, hasilnya adalah Hafith Syukri masih memperoleh suara teratas sebesar 19,4%, disusul Kelmi Amri 17,3 % dan Indra Gunawan 7,4 %.
“Berikutnya Alpasirin 3,5%, Anton 3,1%, Sari Antoni 2,6 %, Murnis 0,9 %, tidak ada yang pilih 4,2 % dan tidak tahu/tidak menjawab 41,5%,” papar Iqbal.
Kemudian, lanjut Iqbal, kami juga melakukan simulasi mengukur tingkat elektabilitas 4 calon bupati yaitu Hafith Syukri, Kelmi Amri, Indra Gunawan dan Anton.
“Hasilnya tetap saja Hafith Syukri mengungguli kandidat yang lain dengan perolehan 20,7 %, disusul Kelmi Amri 17,2 %, Indra Gunawan 10,7 % dan Anton 3,0 %,” papar Iqbal.
“Sedangkan yang menjawab tidak adabyabg dipilih sebesar 5,9 %, dan yang menjawab tidak tahu adalah 42,6 %,” pungkasnya mengakhiri keterangan. [mc]