Nusantarakini.com, Jakarta –
Aksi Rawamangun Bergerak digelar mahasiswa dan sivitas akademika di Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (28/2/2024). Mahasiswa menyampaikan keresahan atas kondisi negeri saat ini.
Selain mahasiswa, aksi diikuti guru besar dan dosen. Salah satunya dosen UNJ, Ubedillah Badrun.
Ubedillah menjelaskan, aksi ini digelar karena ada keresehan masyarakat terkait situasi negeri belakangan ini.
“Ini bukan sekadar aksi akademisi UNJ, tapi mahasiswa, dosen, guru besar, banyak juga yang hadir. Kemudian juga mahasiswa sejabodetabek ini pasti berdatangan. Dan rakyat yang peduli dan merasa gelisah dengan keadaan. Apa yang membuat mereka gelisah?” ujar dia.
Dia menyampaikan, rakyat sudah sangat gelisah dengan kenaikan harga bahan-bahan pokok. Kenaikan ini membuat masyarakat menderita.
“Kita menangkap bahwa masyarakat menginginkan harga beras itu turun karena itu membuat masyarakat menderita,” katanya.
Dosen Ilmu Sosiologi UNJ itu menjelaskan, berbagai permasalahan ini datang dari pembuat kebijakan tertinggi, yakni Presiden Joko Widodo (Jokowi). Situasi saat ini menimbulkan keprihatinan, mulai dari KKN merajalela, intimidasi terhadap kebebasan hingga pemilu mengabaikan etika.
“Pemilu mengabaikan etika dan moralitas. Merusak demokrasi, dan common enemy-nya Presiden Joko Widodo,” kata dia. [mc/rf]
*Sumber dan foto: inews.com dan MPI.