Nasional

Chairman JTF: Pilihlah Pemimpin yang Mempunyai Manajerial Baik, Jangan Sampai Menyesal Salah Pilih untuk Kesekian Kalinya

Nusantarakini.com, Jakarta –

Perhelatan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang akan digelar 14 Februari mendatang tinggal menunggu hitungan hari. Rakyat Indonesia akan merayakan pesta demokrasi lima tahunan dalam memilih presiden untuk memimpin republik ini.

Chairman Jakarta Tourism Forum (JTF) Salman Diandra Anwar menyampaikan bahwa pemimpin yang semestinya menjadi presiden nanti harus kemampuan manajerial termasuk pengelolaan anggaran serta menentukan prioritas untuk mewujudkannya dan sesuai amanat konstitusi.

“Selain kemampuan manajerial, presiden mendatang juga harus berpengalaman. Nah, dalam konteks itulah kenapa Anies Baswedan bisa jadi pertimbangan untuk pilihan rakyat dalam memimpin bangsa Indonesia ke depan,” tegas Salman saat dihubungi Nusantarakini.com, Jakarta, Selasa (6/2/2024).

Salman juga mengomentari saat PJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Heru Budi, pernah mencurahkan hatinya (curhat) kalau Anggaran 81.3 T tidak cukup untuk mengurus DKI Jakarta.

“Dari sini kita faham dan dibukakan mata serta fikiran kita bahwa begitu bagusnya managemen dan tata kelola saat Pak Anies menjabat selaku Gubernur DKI Jakarta waktu itu. Insya Allah, Indonesia akan maju ditangan Pemimpin yang tepat seperti Pak Anies Baswedan,” ungkapnya.

“Yang kemarin koar-koar soal besarnya anggaran DKI Jakarta sebesar 80T??!! Tanpa dijawab…tapi dengan fakta ini sudah terjawab dengan sendirinya kan?” imbuh mantan Aktivis 98 ini.

Menurut Salman, kebenaran akan menemukan jalannya sendiri.
Ini membuktikan, saat Anies menjabat Gubernur DKI Jakarta, anajemen keuangan provinsi yang dipimpinnya bagus.

“Anggaran 80 T waktu dikelola Anies ternyata malah surplus. Banyak proyek besar monumental seperti : Jakarta Internasional Stadium (JIS), Sirkuit E-Prix Ancol, Revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM), Taman-taman Kota, Pedestrian, Jaklinko, KJP Plus, DP Rp.0, dll. Jadi kita bisa membandingkan dengan pengakuan PJ Gubernur DKI bahwa dana sebanyak itu katanya tidak cukup untuk membangun Jakarta,” bebernya.

Dari sinilah, lanjut Salman, kita bisa mengetahui kalau kita salah memilih pemimpin maka dampaknya sangat besar bagi kehidupan kita di masa depan.

“Jadi, jangan sampai salah pilih. jangan sampai menyesal untuk kesekian kalinya salah dalam memilih. Salam perubahan!” pungkas jebolan Universitas Gadjah Mada mengakhiri. [mc]

Terpopuler

To Top