Nusantarakini.com, Jakarta –
Inilah sosok Gus Najih dan Gus Wafi, dua anak Mbah Moen (KH. Maimoen Zubair, ulama besar pengasuh tertinggi Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang dan menjabat sebagai Ketua Majelis Syariah Partai Persatuan Pembangunan hingga akhir hayatnya) yang jadi Timnas Anies Baswedan dan Cak Imin (AMIN).
Dua putra ulama terkemuka Mbah Moen ini resmi bergabung dalam Timnas AMIN pada Selasa (21/11/2023).
Masuk dalam Timnas AMIN, Gus Najih dan Gus Wafi langsung menjabat sebagai penasihat.
Gus Najih dan Gus Wafi menjabat Anggota Dewan Penasihat Timnas AMIN, yang diketuai KH Syukron Makmun.
Lantas seperti apa sosok Gus Najih dan Gus Wafi putra Mbah Moen?
Profil Gus Najih
Dikutip dari laman Ponpes Al Anwar, KH Muhammad Najih Maimoen (Gus Najih) merupakan putra kedua KH Maimoen Zubair.
Gus Najih lahir di Sarang, Rembang, Jawa Tengah, 17 Agustus 1963.
Gus Najih merupakan pengasuh Pondok Pesantren Al Anwar sejak 2019.
Dikutip dari stekom.ac.id, Gus Najih menempuh pendidikan di Madrasah Ghozaliyyah Syafiiyah (MGS) di Karangmangu, desa di Sarang.
Pada 1982, Gus Najih berangkat ke Makkah belajar atas perintah Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki setelah Najih mengikuti kajian kitab Sayyid al-Maliki di Malang.
Setelah memperdalam ilmu agama di Makkah, Muhammad Najih kembali ke Sarang pada 1995, mengabdi di Pondok Pesantren Al-Anwar.
Gus Najih ditugaskan mengurus Ribath Darusshohihain, di Karangmangu, Sarangmeduro, Kec. Sarang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, yang berfokus pada ilmu hadits.
Profil Gus Wafi
Sementara itu KH Wafi Maimoen Zubair (Gus Wafi) merupakan putra keempat dari KH Maimoen Zubair dan Nyai Masthi’ah.
Gus Wafi lahir pada 15 Maret 1977, di Sarang, Rembang, Jawa Tengah.
Gus Wafi belajar langsung pada Mbah Moen dan para guru di Madrasah Ghozaliyyah Syafi’iyyah.
Ia lulus pada 1998.
Dikutip dari Bangka Pos, Gus Wafi kemudian melanjutkan pendidikannya di Universitas Al Fattah Al Islamiy Damaskus, sebuah Universitas di Syiria.
Gus Wafi belajar di sana selama 4 tahun.
Selesai belajar di Syria, ia kemudian melanjutkan studi di Universitas Zamalik, kota tua Kairo, Mesir.
Pada 2004, Gus Wafi kembali ke Sarang dan menjadi pengajar di sana.
Ia mengajar kelas Muhadhoroh dengan jenis ilmu tarikh. [mc]
*Sumber dan Foto: Repelita.net