Ibaad Ar-Rahman (2) 

“Ibaad ar-Rahman” menyadari secara totalitàs bahwa kesempurnaan semata hanya milik “Ar-Rahman.” Karenanya semua kelebihan yang ada padanya dilihat sebagai karunia untuk disyukuri. Termasuk bahkan kelebihan dalam keislaman dan ibadah. Nusantarakini.com, Jamaica City –  Surah Al-Furqan kemudian melanjutkan deskripsi “ibaad ar-Rahman” (hamba-hamba Yang Maha Penyayang). Selain menegaskan sifat ubuudiyah (وعباد) mereka juga dihubungkan dengan sifatNya yang…

Read More

Perubahan ‘Mindset/Ideologi’ Pengelolaan Listrik di Indonesia

Nusantarakini.com, Magelang –  Beberapa pihak masih suka mencampuradukkan antara “pengadaan stroom pembangkit” (sewa, beli, sewa/beli, BOT, Exees Power, Captive Power dll) dengan “system kelistrikan” dalam rangkaian dari hulu ke hilir (“Verticaly Unbundling”, “Horizontally Unbundlaing”, “Verticaly Integrated System”). I. Masalah Teknis Sebuah Perusahaan pembangkit Swasta IPP (“Independent Power Producer”) dalam menyiapkan proses bisnisnya dengan PLN dapat…

Read More

Ibaad ar-Rahman (1) 

Nusantarakini.com, Manhattan City –  Di berbagai tempat dalam Al-Qur’an menyebutkan berbagai sifat atau karakteristik hamba-hamba Allah yang beriman dan bertakwa. Sifat-sifat itu di masing-masing tempatnya dalam Al-Qur’an memiliki konteksnya secara khusus. Perhatikan misalnya di Surah Al-Ahzab ayat 35, di mana Allah menyampaikan karakteristik atau sifat kedua jenis hamba Allah, laki dan perempuan. Konteksnya adalah untuk…

Read More

Jakarta Guyub, Upaya BroNies Merangkai Kembali, Serpihan Kemerdekaan Indonesia yang Terserak

“Buat apa merdeka, kalau rakyat tak punya tanah. Buat apa merdeka kalau rakyat masih susah mendapat pelayanan pendidikan dan kesehatan. Buat apa merdeka kalau kekayaan negara habis dikuras bangsa asing. Buat apa merdeka kalau pemimpinnya gemar korupsi dan pejabatnya hobi pada yang mudharat. Buat apa merdeka kalau sesama anak bangsa saling bertikai, konflik dan bermusuhan…

Read More

Pak Natsir Teman Raja Faisal: Kisah yang Tidak Pernah Diceritakan dalam Sejarah

“Mendengar Muhammad Natsir meninggal, Serasa Jepang mendapatkan serangan Bom Atom ke-3 yang tepat jatuh di tengah kota Tokyo. Duka yang sangat mendalam bagi kami seluruh bangsa Jepang.”  Nusantarakini.com, Jakarta –  Pak Natsir, begitu kita sering memanggil beliau, bukan Kyai Natsir atau Haji Natsir, sebuah nama panggilan yang biasa untuk siapa saja, panggilan sederhana yang menunjukkan…

Read More