Nusantarakini.com, Kebumen –Ratusan peserta musyawarah kerja daerah (Muskerda) simpul relawan Anies Baswedan (ABW) yang tergabung dalam Forum Komunikasi (Forkom) di Dapil Jawa Tengah 7 yang meliputi Kabupaten Banjarnegara, Kebumen dan Purbalingga, diselenggarakan hari ini, Minggu 12 Maret 2023, di Hotel Candi Sari Karanganyar Kebumen.
Muskerda zona Barlingkeb ini dihadiri oleh simpul relawan Jaringan Relawan Nasional Anies Baswedan (Jarnas ABW, Dewi Sri, @nies, AB Club, Nusantara Anies, SKI, P-24,Sobat Anis
dan Emak-Emak Anies.
Ketua Panitia Muskerda Mundzir Hasan menyampaikan, tujuan muskerda ini dimaksudkan sebagai ajang komunikasi, koordinasi, sekaligus konsolidasi antar simpul relawan Anies Baswedan, sekaligus membuat strategi pemenangan.
“Tujuan penyelenggaraan Muskerda ini sebagai ajang komunikasi, koordinasi, sekaligus konsolidasi bagaimana kita sebagai relawan Anies Baswedan akan berdaya upaya semaksimal mungkin untuk bisa memenangkan Pak Anies dalam kontestasi pilpres 2024 mendatang,” ucap Mundzir kepada Nusantarakini.com, Kebumen, Minggu (12/3/2023).
Dan di luar dugaan, Ustadz Mundzir, panggilan kesehariannya, mengaku kaget dengan hadirnya peserta yang membeludak melebihi target yang dicanangkan dalam penyelenggaraan muskerda ini. Juga kehadiran dan sambutan dalam hangat mantan Bupati Kebumen dan mantan Wakil Gubernur Jateng juga membuat surprise tersendiri.
“Di luar dugaan kita, ternyata antusiasme relawan ABW tiga kabupaten untuk menghadiri muskerda ini jauh di atas target kita. Dari target 250 tapi yang hadir 415-an. Alhamdulillah, sesuatu yang luar biasa, sangat menggembirakan,” ucapnya.
“Dan yang lebih menyenangkan lagi kita bisa menghadirkan narasumber yang luar biasa, Prof. Dr. Heru Kurnianto Tjahjono, SE, MM, Guru besar dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, dan mantan Bupati Kebumen KH. Yazid Mahfud,” sambung wakil Ketua Jarnas ABW Kebumen ini.
Muskerda semakin gayeng dan bersemangat karena mendapat sambutan salam hangat dan salam Indonesia menjadi lebih baik dari mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Hj. Rustriningsih, dan mantan Bupati Kebumen Ir. Yahya Fuad.
“Yang lebih menyenangkan lagi, kita juga dapat sambutan salam hangat dan salam Indonesia menjadi lebih baik dari mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Hj. Rustriningsih, dan mantan Bupati Kebumen Ir. Yahya Fuad,” pungkas Ustadz Mundir.
Sementara itu, penanggung jawab penyelenggaraan muskerda, Bambang Priyambodo, merasa bersyukur acara berjalan lancar, juga sempat surprise dengan kehadiran para peserta muskerda yang di luar ekspektasi panitia.
“Alhamdulillah berjalan dengan lancar dan kehadiran peserta di luar ekspektasi panitia,” ucap Bambang.
“Hasil pertemuan antara lain kita mendapatkan banyak pembekalan dari para narasumber, dan ini sangat berarti bagi kami,” sambungnya.
Bambang juga menyampaikan, hasil muskerda juga menelorkan masukan berupa rekomendasi kepada ABW tentang bagaimana melakukan strategi pengamanan, strategi pemenangan, dan hubungan antara para relawan, serta komunitas relawan ABW dengan partai pengusung maupun partai pendukung lainnya yang menurutnya akan muncul di last minutes.
“Kami berharap pertemuan ini bisa berlanjut untuk lebih mematangkan gerakan-gerakan relawan ABW dalam rangka memenangkan Pak Anies menjadi Presiden Republik Indonesia 2024,” pungkas Bambang.
Sekretaris Panitia Muskerda, Anto Prawira menambahkan bahwa selain membahas strategi pemenangan juga di dalam rapat komisi ada hal lain yaitu pengamanan dan pengawalan suara serta membahas hubungan eksternal untuk mencapai tujuan pertama dan kedua.
“Komisi hubungan eksternal, menjalin kerjasama dengan partai, caleg juga tokoh-tokoh masyarakat, serta menggandeng kaum millennial,” sambungnya.
Sementara itu, saat ditanya peserta muskerda, terkait bagaimana relawan ABW bergerak di akar rumput terutama di desa-desa yang merasa dilema dalam menyikapi masalah bantuan langsung tunai (BLT) yang disinyalir bisa disalahgubakan untuk kepentingan politik, narasumber Muskerda Prof. Heru Kurnianto Tjahjono, SE, MM, memberikan 4 point penting.
“Poin penting pertama adalah sosialisasi, yaitu bagaimana menyosialisasikan ABW dengan bahasa grass roots, akar rumput,” jawab Heru.
Kedua, kata dia, melakukan edukasi.
“Kemudian kita membangun, enforcement, jembatan dalam mengembangkan. Kemudian yang keempat, secara kualitas juga harus terus ditingkatkan,” ucap Heru.
“Jadi, untuk itu kita harus kuat, dan harus kita jaga betul,” pungkasnya.[mc]